TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria di China diberi uang sebagai “kompensasi” setelah istrinya ketahuan selingkuh.
Namun, majikan istrinya langsung menggugatnya karena pemerasan.
Mengutip South China Morning Post, Pengadilan Tinggi Provinsi Shandong memerintahkan Pengadilan Menengah Rakyat Zibo – sebuah kota di Shandong, Tiongkok Timur – untuk meninjau kasus tersebut pada awal tahun ini.
Pada tanggal 8 Oktober, pengadilan menyatakan suaminya, yang bermarga Lu, tidak bersalah, menurut laporan Huashang News.
Kasus ini bermula pada Maret 2021.
Saat itu, Lu merasa aneh karena melihat istrinya berubah dalam waktu lama, meski hanya sekedar mengantar putranya ke guru privat.
Sang suami kemudian mengikuti istrinya ke sebuah hotel dan menemukannya bersama pria lain di salah satu kamar hotel.
Suami yang marah itu mengeluarkan ponselnya dan merekam kejadian tersebut. Ilustrasi penipuan (Freepik)
Dia juga memukuli simpanan istrinya.
Pria bernama Liu itu mengaku menjalin hubungan romantis dengan istri Lu.
Dia kemudian memberi Lu 25.000 yuan (sekitar Rp 53,8 juta) sebagai kompensasi.
Namun, sebulan kemudian, ketika Lu sedang memproses perceraiannya, dia diberitahu bahwa majikan istrinya telah melaporkan dia ke polisi dan menuduhnya melakukan pemerasan.
Lu yakin istrinya menciptakan situasi tersebut agar dia bisa mendapatkan hak asuh atas anak mereka.
Pada November 2021, Pengadilan Negeri menjatuhkan hukuman enam bulan penjara kepada Lu atas tuduhan pemerasan. Ia juga didenda 5.000 yuan (sekitar Rp 10,8 juta).
Lu kemudian mengajukan banding, namun Pengadilan Menengah Rakyat Zibo menguatkan keputusan pengadilan pertama pada Maret 2022.
Lu mengajukan banding lagi, tetapi pengadilan perantara kembali menolak permintaannya pada Desember 2022.
Lu kemudian mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Provinsi Shandong, yang memerintahkan pengadilan perantara di Zibo untuk mengadili kembali kasus tersebut.
Pengadilan tinggi menjelaskan, “Keputusan pertama tidak mengkonfirmasi beberapa fakta, dan terdapat beberapa bukti yang bertentangan.”
Pengadilan menyidangkan kasus ini untuk pertama kalinya pada bulan Januari tahun ini.
Putusan yang dikeluarkan awal bulan ini menyatakan Lu tidak bersalah.
Pengadilan memutuskan bahwa Lu mendapatkan uang tersebut setelah bernegosiasi dengan Liu.
Pengadilan juga memutuskan Liu bersalah karena menjalin hubungan dengan wanita yang sudah menikah, suatu perilaku yang melanggar ketertiban umum, sopan santun, dan standar moral.
Pengacara Lu, Wang Yantao, mengatakan keputusan untuk mengubah hasil tersebut diambil karena sifat kasus yang viral dan perhatian media yang besar.
Kini, kata dia, mereka berencana mengajukan kompensasi negara, namun jumlah detailnya belum dihitung.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)