Viral Calon Taruna Akpol Mayoritas Anak Pejabat Kepolisian, Polda NTT: Anak Siapapun Berhak Daftar

Laporan reporter Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, NTT – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) angkat bicara mengenai nama-nama anak beberapa personel kunci Polda NTT lulusan Calon Kadet Akademi Kepolisian (Qatar).

Dari beberapa foto yang diunggah akun X @bobby_risakota, tampak ada tujuh nama calon taruna Akpol yang merupakan anak petugas kepolisian.

Diantaranya, Timothy Abisai Silitonga merupakan putra Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga.

Kemudian Ketut Arya Adityanath merupakan anak dari Irjen Pol NTT Kompol I Made Sunart.

Arvid Theodore Situmeang merupakan anak dari mantan Kapolda NTT Kompol Halasan Rolando Situmeang yang saat ini menjabat sebagai Analis Hukum Divkum Polri.

Madison Juan Raphael Kana Silalahi merupakan anak dari Direktur Polda NTT Kompol Patar Silalahi.

Selain itu, Mochamad Rizq Sanika Marzuki merupakan anak dari Kombes Rahmat Hakim, mantan Direktur Lalu Lintas Polda NTT.

Rahmat saat ini bekerja sebagai analis politik tingkat menengah di Divisi Gakkum Satlantas Polri.

Lucky Nuralamsyah merupakan anak dari AKP Firamuddin yang saat ini bekerja di Satlantas Polda NTT.

Terakhir, Yudhina Nasywa Olivia (Polwan), ayahnya yang lama bertugas di SPN Polda NTT.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy mengatakan, anak siapa pun bisa didaftarkan menjadi anggota polisi.

“Anak mana pun berhak mendaftar asalkan memenuhi persyaratan. Tesnya terbuka dan transparan,” kata Ariasandy saat dihubungi, Selasa (16 Juli 2024).

Dia memastikan seluruh proses seleksi dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dengan pengawas internal dan eksternal Polri.

“Prosesnya diawasi oleh pengawas eksternal. Sudah beberapa kali kami jelaskan caranya. Kalau ragu, tanyakan langsung pada pengawas eksternal,” ujarnya.

Sebelumnya beredar pula bahwa sebagian besar calon taruna polisi di Polda NTT bukan putra-putri asli NTT, melainkan banyak yang bermarga Batak.

Kesebelas calon peserta Akpol tersebut adalah Yudhina Nasywa Olivia (putri), Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, Ketut Arya Adityanatha, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abisai Silitonga, Madisai Marek Madisonga, Muhammad Ritonga. Juan Raphael Karna Silalahi dan Lucky Nuralamsyah.

Terkait hal tersebut, Kapolda NTT Daniel Tahi Monang Silitonga mengumumkan adanya unduhan virus tersebut.

Menurut dia, rekrutmen Akpol, bintara, dan Tamtam Polri telah melalui mekanisme yang tepat.

“Saya sebagai Kapolda tidak bisa mengintervensi atau mempengaruhi hasil internal kepolisian atau komisi yang diawasi oleh pengawas eksternal, wakil orang tua, dan penyidik,” kata Daniel, Sabtu (6/7/2024).

Sementara itu, Kapolda NTT Kompol Satria Yusada membantah sebagian besar calon taruna (Katari) jebolan Akpol bermarga Batak.

Dari 11 rekrutan jebolan akademi kepolisian, enam di antaranya merupakan putra asli NTT.

Mereka lahir dan besar di pulau yang menyandang julukan Nusa Toleransi Terindah.

“Pada wisuda tingkat Panda ini terpilih 11 peserta dan dinyatakan lulus, satu orang asli daerah NTT, lima orang asli daerah lahir dan besar di NTT, lima orang pendatang yang menetap di NTT,” kata Satria saat dihubungi, Sabtu. (7 Juni 2024).

Satria mengatakan, proses rekrutmen di Akpol mengikuti prosedur yang berlaku dengan pengawasan ketat.

“Pada seluruh tahapan rekrutmen, pengawas internal dan eksternal juga dilibatkan untuk memantau proses seleksi yang transparan,” ujarnya.

Proses lolos seleksi Catari dan seleksi Catari yang mengikuti seleksi Akpol Semarang, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *