TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Prabowo Subianto menyampaikan pidato pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan sejumlah besar tamu undangan di Sidang Paripurna MPR RI Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan sejumlah program kerja dan tujuan lima tahun ke depan di bidang hukum, demokrasi, dan kebijakan ekonomi.
Terkait pidato Prabowo, Tribunnews mengundang Asisten Politik/Wakil Rektor UGM Arie Sujito dan Pengamat Ekonomi/Wakil Dekan FEB UGM Gumilang Aryo Sahadewo.
Dua cendekiawan memberikan serangkaian tantangan, pekerjaan rumah, dan catatan.
Hal itu disampaikan Arie Sujito dan Gumilang Aryo Sahadewo saat berbincang dengan Direktur Berita Tribun Network Febby Mahendra Putra dalam acara “Ngocak Bareng Cak Febby” (Ngocak Febby) di Zoom, Minggu (20/10/2024).
Ia juga menyoroti kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran yang memiliki 48 menteri dan lima pejabat setingkat menteri.
“Kalau ditanya, berhasil atau tidak?” “Saya kira saat ini belum ada harganya,” kata Arie Sujito.
“Tentu berhasil atau tidaknya, sangat bergantung pada prestasi yang dicapai,” jelasnya.
Menurut dia, kekuasaan kabinet akan menjadi masalah tersendiri karena anggota kabinet berasal dari banyak kalangan dan memiliki kepentingan yang kompleks. Termasuk partai politik pendukung KIM saat Pilpres, maupun partai politik di luar koalisi. Di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Tak hanya itu, menurut dia, ada menteri dan wakil menteri di kementerian yang bukan berasal dari partai politik yang sama.
“Tidak mudah karena hampir semua menteri punya wakil. Wakilnya bisa satu, bisa dua. Sekarang menteri dan wakilnya tidak harus sama.”
“Yah, yang bisa kami sampaikan adalah perlunya kekuatan baru untuk membangun kekuatan di dalam sistem, di pemerintahan ini,” jelasnya.
Ia juga mengakui absennya pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai NasDem di kabinet Merah Putih. Apakah ini berarti akan ada oposisi atau perimbangan di luar kabinet Prabowo-Gibran selama lima tahun ke depan?
Tentu saja, jika kita ingin demokrasi kita sehat, maka harus ada oposisi.”
“PDI Perjuangan harusnya oposisi atau NasDem. Meski NasDem ingin oposisi mengatakan saya mendukung pemerintahan ini, tapi tidak di kabinet, bahasanya relatif sederhana,” ujarnya.
Ia mengenang sejarah PDIP saat 2004-2014
“Kalau berharap demokrasi, PDIP, NasDem atau lainnya bisa menjadi oposisi yang seimbang sehingga kualitas demokrasi bisa tetap terjaga,” jelasnya.
Sisi ekonomi
Dari sisi ekonomi, Gumilang Aryo Sahadewo menyoroti pidato Prabowo yang bertujuan menciptakan swasembada pangan.
Ia mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan produktivitas petani Indonesia dan perlu adanya tindakan segera untuk mencapai tujuan tersebut.
Ia juga berbicara tentang pengentasan kemiskinan di Indonesia selama satu dekade terakhir.
Ia telah mengambil kebijakan yang dapat mengurangi tingkat kemiskinan.
Oleh karena itu, menurut saya hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintahan baru ini adalah melanjutkan program pengentasan kemiskinan yang sudah ada di Indonesia, katanya.
Mulai dari Program Keluarga Harapan, lalu Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, lalu dana usaha dan lain sebagainya, lanjutnya.
Namun menurutnya, kemiskinan terlihat akan berubah sesuai dengan kebutuhan keluarga dan kebutuhan setiap orang akan berubah di masa depan.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memiliki tim atau departemen untuk terus memantau dan mengevaluasi berbagai program pengentasan kemiskinan. Hal ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengentasan kemiskinan di masa depan.
“Contohnya, pelatihan saat ini belum menjadi bagian integral dari program pengentasan kemiskinan. Di masa depan, pengembangan keterampilan, khususnya peningkatan keterampilan, terutama pada masa revolusi intelektual yang kuat, akan menjadi penting untuk memperkuat keluarga-keluarga yang dikatakan rentan dan miskin. “, jelasnya.
Saksikan wawancara eksklusif hanya di YouTube Tribunnews!