VIDEO Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Beruntun di Cipularang: Tinggal di Gubuk, Hidupi Istri & 5 Anak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ruf (44), sopir truk trailer pembawa buku, diduga menjadi penyebab 17 kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang km 92, Senin sore (11/11/2024) lalu.

Sebanyak 28 orang terluka dalam kecelakaan itu, seorang gadis muda meninggal.

Roof yang menjadi tumpuan istri dan lima anaknya kini menjadi fokus.

Kabid Humas Polda Barat, Kompol Jules Abraham Abast mengatakan, Ruf yang kini mendapat perawatan dan mengalami luka akan segera diperiksa.

Tinggal di rumah yang sangat sederhana dengan dinding terbuat dari anyaman bambu

Ruf diketahui tinggal di kawasan Serang Banten. 

Rufus dan keluarganya tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana dengan dinding anyaman bambu yang membosankan di sana-sini.

Di bagian samping, dinding bambu di bawahnya terlihat rapuh termakan usia.

Di ujung sana tergeletak setumpuk kayu bakar kering untuk kebutuhan pangan dapur.

Ruf tinggal di rumah ini bersama istri dan kelima anaknya.

Selain menghidupi keenam anggota keluarganya, Rufus juga harus menghidupi kakak laki-lakinya yang lemah.

Tuna, istri Ruff, sangat sedih mendengar kabar suaminya mengalami kecelakaan di Tol Chipularang pada Senin sore.

Terlebih lagi, ia mendengar truk yang membawa trailer kendaraannya diduga banyak mengalami kecelakaan di Tol Chipularang.

Video yang diunggah akun Instagram @jabodetabek24info pada Selasa (12/11/2024) memperlihatkan Tuna dengan ekspresi sedih berharap suaminya mendapat pertolongan dan perlindungan hukum.

Tunach menceritakan, tiga bulan sebelum kecelakaan, suaminya sedang sibuk memperbaiki mobil yang mengalami kecelakaan.

Menurut dia, muatan karton bekas yang dibawa Rouf akan diantar ke PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk di kawasan Kragilan, Kabupaten Serang.

Selasa (11/12/2024) sore kemarin, polisi belum bisa meminta keterangan dari Ruff.

Roof masih berada di rumah sakit karena masih mengalami luka pasca kejadian.

Penyidik ​​akan terus memeriksa pengemudi truk Roof mengenai kronologi rangkaian kecelakaan tersebut.

Polisi masih berusaha mendapatkan informasi dari Roof tentang apa yang ditunggunya beberapa detik sebelum terjadi kecelakaan di jalan bebas hambatan bawah.

Polres Purwakarta dibantu Polda Jabar yang menangani kasus tersebut juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan sejak Selasa lalu.

Dari hasil pemeriksaan hari ini, polisi di lokasi kejadian terkejut menemukan bahwa truk yang menarik trailer yang dikendarai Roof berada di gigi empat.

Keadaan ini tentu saja mengagetkan karena seharusnya pengemudi truk menggeser transmisi truk ke posisi lebih rendah, karena sebagian jalan menuju dan dari lokasi kecelakaan merupakan jalan yang rendah dan merupakan bagian dari tagihan dengan tarikan yang panjang.

Kabag Niaga Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, gigi tinggi tidak bagus untuk rendah.

Pasalnya, pengemudi tidak akan bisa memanfaatkan engine brake yaitu pengereman bantu secara maksimal dengan menggunakan putaran mesin yang rendah.

Pengereman mesin adalah metode yang digunakan pada kendaraan untuk memperlambat mesin saat transmisi diturunkan.

Selain itu, penyidik ​​juga mencari tanda berhenti di TKP. Karena itu, penyidik ​​terbuka terhadap kemungkinan adanya alasan lain di balik rangkaian penghilangan tersebut.

Saat kejadian, Ruff juga diduga tidak menggunakan jalur aman yang disediakan di Tol Chipularang.

Jalur aman ini berada di sebelah kiri jalan tol. Sedangkan lokasi kecelakaan berada di Tol Chipularang arah Jakarta.

Roof sedang mengemudikan truknya di jalur paling kanan pada saat kejadian. Hal ini terlihat dalam rekaman kamera dasbor yang menunjukkan ambulans melaju berdampingan dengan truk dengan trailer yang melewati atapnya.

Pertama, ambulans menyalip truk dari jalur kiri. Saat berada di depan, beberapa detik sebelum tabrakan, truk Ruf tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi dan menyalip ambulans.

Rekaman kamera menunjukkan ambulans yang dikendarai Ruf menabrak puluhan kendaraan yang melaju lambat di depannya akibat penyempitan jalan tol akibat perbaikan aspal. 

Wakapolda Jabar AKBP Edwin Afandi menegaskan, sebagai sopir truk, Ruf hendaknya mengingat dan mengetahui kondisi lalu lintas di Tol Chipularang.

Oleh karena itu, demi keselamatan, disediakan safety ramp bagi kendaraan seperti truk yang memerlukan bantuan pada kondisi menurun.

Penghapusan proteksi ini berguna untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi di pegunungan atau di pegunungan.

Tim investigasi sedang menyelidiki apakah pengemudi truk mengemudi dengan aman sebelum beberapa kecelakaan terjadi (tim Tribuny).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *