TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memasukkan Israel ke dalam daftar hitam negara pembunuh anak.
Hal ini disampaikan António Guterres kepada Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, pada Jumat (7/6/2024).
Menurut Gilad Erdan, yang seharusnya masuk dalam “daftar hitam” adalah Sekjen PBB yang dinilai mendukung gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas).
Sebaliknya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak PBB untuk memasukkan dirinya ke dalam “daftar hitam” jika ia bergabung dengan pendukung Hamas.
Netanyahu membantah fakta bahwa tentara Israel melakukan serangan berulang kali di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 13.000 anak.
“Tentara Israel adalah tentara paling bersih di dunia, dan keputusan bodoh PBB apa pun tidak akan mengubah fakta ini,” kata Netanyahu kemarin, dikutip Al Jazeera.
(*)