TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subianto angkat bicara soal modernisasi Sumber Daya Manusia (SDM) alat utama alat sistem senjata (Alutsista) saat menghadiri upacara Hari Jadi (HUT) ke-72 Komando Pasukan Khusus (Copassus) Lapangan Mako Copassus. Sijantung memimpin Jakarta pada Selasa (30/4/2024).
Dikatakannya, sejak didirikan pada 16 April 1952, Copassus telah menunjukkan keberhasilannya dalam berbagai operasional di dalam dan luar negeri.
Jenderal Agus Subianto mengatakan keberanian, ketangguhan, dan profesionalisme Kopassus sudah melegenda dan diakui dunia internasional.
Keberhasilan tersebut, kata dia, antara lain Operasi Voila penyelamatan pesawat Garuda DC-9 yang dibajak oleh pasukan komando Jihad di Bandara Don Mueang Thailand pada 28 Maret 1981.
Ia menyinggung operasi 8 Januari 1996 yang membebaskan sandera peneliti ekspedisi Lorenz 95 di Mapenduma.
Selain itu, Agus menyinggung tim Ekspedisi Nasional Everest yang berhasil menaklukkan puncak Gunung Everest pada tahun 1997 dalam rangka HUT Kopassus ke-45.
“Tidak hanya di bidang militer, tetapi juga aktif di bidang sosial, Kopassus telah berprestasi di beberapa ajang olahraga kelas dunia sehingga mengharumkan nama bangsa Indonesia,” ujarnya.
Perjalanan panjang Kopassus dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI ditandai dengan berbagai dedikasi, pengorbanan dan perjuangan, ujarnya.
Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi dan kesetiaan yang ditunjukkan seluruh prajurit Kopassus di mana pun ia ditempatkan dan ditempatkan.
Ia mengatakan, kehebatan Kopassus kebanggaan Indonesia dan dipuja pasukan khusus dunia tidak mudah diraih.
Hal itu, lanjutnya, dicapai melalui kerja keras, ketelitian, dan integritas tinggi yang dicontohkan para petinggi Korps Baret Merah.
Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan rasa hormat dan bangga kepada seluruh perwira tinggi dan purnawirawan yang telah mengharumkan Kopass hingga bisa hebat seperti sekarang ini, ujarnya.
Augustus juga menekankan empat poin kepada prajurit Copasus.
Pertama, ia menegaskan prajurit Copasus harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.
Kedua, ditegaskannya prajurit Kopasus harus selalu menjaga loyalitas dan kesetiaan kepada pimpinan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan selalu bertindak jujur dan ikhlas sesuai kemampuan terbaiknya.
Ketiga, ia menekankan prajurit Korps Baret Merah harus menanamkan semangat rela berkorban dan pantang menyerah untuk menyelesaikan segala tuntutan tugas dengan kemampuan terbaiknya.
Dan keempat, menghindari tindakan-tindakan negatif yang dapat merusak nama baik Korps Baret Merah dan TNI. Jadilah kemanusiaan dan jadilah pionir dalam membantu masyarakat sekitar dalam permasalahannya, kata Agus.
“Salam untuk Komando Pasukan Khusus, Anda memiliki keberanian untuk sukses, lebih baik mendapatkan nama Anda daripada gagal di medan perang. Komando!” Teriakan Augustus disambut teriakan para prajurit.(*)