VIDEO Momen DPR Gelar Paripurna Masa Sidang V: 138 Anggota Izin dan PKS Kritik Program Prabowo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar rapat paripurna pembuka Periode Kelima Masa Sidang 2023-2024.

Rapat digelar di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Sebelumnya masa libur DPR RI berlangsung pada Jumat (4/5/2024) hingga Senin (13/5/2024).

Rapat Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel.

Lalu anggota DPR berjumlah 153 orang dari total 575 anggota DPR.

Sebanyak 138 anggota mengatakan yang sebenarnya.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar tak hadir dalam rapat paripurna hari ini.

Menyerukan penyelesaian tugas konstitusional

Dalam pidato yang dibacakan Rahmat Gobel, ia meminta seluruh anggota DPR RI segera menyelesaikan pekerjaan legislasi yang belum selesai pada akhir masa keanggotaan DPR 2019-2024.

Selain itu, Puan mengingatkan masyarakat akan kedaulatan rakyat dan berharap DPR mampu mengesahkan undang-undang (UU) yang memihak rakyat.

Ia meminta seluruh fraksi mengesampingkan kepentingan politik dan mengutamakan kepentingan rakyat.

Puan juga mengingatkan pentingnya transparansi dalam setiap keputusan politik DPR.

Sebab dengan begitu, rakyat akan benar-benar yakin bahwa wakilnya di DPR berpihak pada rakyat.

UKM mengecam program Prabovo-Gibran

Sementara itu, Anggota Fraksi Usaha Kecil dan Menengah DPR RI Slamet menyela rapat paripurna dan mengkritik program makan siang dan susu gratis yang merupakan program Presiden dan Wakil Presiden terpilih baru, Prabowo Subianto dan Jibran Rakabuming. Raka.

Slemet juga membawa data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 yang menyebutkan produksi susu segar dalam negeri hanya mencapai 980 ribu ton per tahun.

Ia menyatakan, syarat yang ingin dicapai untuk pelaksanaan program tersebut adalah 4,4 juta ton.

Slamet menambahkan, impor susu segar dinilai berdampak negatif terhadap industri susu Tanah Air yang kini terdampak.

Pasalnya, produksi susu segar terhenti karena ancaman penyakit mulut dan kuku serta beberapa penyakit ternak lainnya (Tribunnews.com/Chaerul Umam/Igman Ibrahim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *