TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jelang pemilu serentak November 2024, Partai Perang Demokrasi Indonesia (PDIP) telah membentuk timnas pemenang pemilu 2024.
Timnas pemenang pemilu PDIP dipimpin Adian Napitupulu.
Adian menyatakan, pada Pilkada Serentak 2024, PDIP bisa mengajukan pasangan calon ketua daerah dan calon wakil ketua daerah di 142 dewan daerah/kota di 11 provinsi.
Bahkan, ia mengungkapkan partainya menargetkan memenangkan setidaknya 50 persen suara provinsi pada Pilkada 2024.
Adian menjelaskan, PDIP ingin Pilkada Serentak 2024 berlangsung sehat dan bukan pertarungan yang menakutkan.
Hal itu diungkapkan Adian dalam jumpa pers yang digelar di halaman Rapat Aksi Nasional PDIP V di Stadion Internasional Beach City Ankol, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Ia mengaku telah menangkap pesan penting yang diungkapkan pengurus daerah PDIP se-Indonesia.
Menurut dia, mereka sudah sepakat tidak menginginkan apa yang terjadi pada pemilu presiden kemarin.
“Tidak ada lagi pejabat publik yang bekerja secara politik untuk kepentingan satu atau dua kandidat lainnya.”
“Yang penting adalah tim pemenang dan kemampuan partai politiknya untuk bersaing satu sama lain dalam pemilu lokal ini.”
“Jangan mengadu domba kami dengan pejabat pemerintah yang kami danai bersama, itu tidak adil,” kata Adian.
Adian menjelaskan, PDIP ingin Pilkada Serentak 2024 berlangsung sehat dan bukan pertarungan yang menakutkan.
Ia menegaskan, masyarakat hendaknya bisa mengunjungi tempat pemungutan suara (TPS) dengan gembira dan bahagia.
Dan memilih dengan bebas tanpa rasa takut, tanpa memotong tunjangan, mengurangi bansos dan sebagainya. Ini harapan kita bersama yang bisa saya simpulkan, tambahnya.
Adian mengatakan, Partai PDIP besutannya segera berkoordinasi dengan struktur timnas pemenang pemilu.
Bahkan, ia mengungkapkan partainya menargetkan memenangkan setidaknya 50 persen suara provinsi pada Pilkada 2024.
Diketahui, terdapat 38 provinsi dan 514 antibodi/kota.
Perintahnya sederhana, peluang terpilihnya ketua atau wakil daerah itu 50 persen dan harus sebanyak-banyaknya, kata Adian Napitupulu.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Adian, PDIP membuka pintu kerja sama dengan pihak lain.
Diketahui, PDIP mengusung calon wali kota di 142 dewan daerah/kota di 11 provinsi.
Adian menjelaskan, tim pemenangan pemilu nasional PDIP 2024 berasal dari berbagai unsur partai.
Mulai dari anggota DPR terpilih masa jabatan 2024 hingga anggota DPR RI yang masih menjabat masa jabatan 2024-2029.
Kelompok yang terdiri dari Direktorat Strategis, Komunikasi Politik, Hukum dan berbagai direktorat lainnya ini bertugas memberikan informasi kepada DPP mengenai peta politik di masing-masing daerah dan membantu calon utama daerah meraih kemenangan.
Aktivis 98 mengaku sudah menerima Surat Keputusan (SK) dari DPP PDIP terkait tim pemenangan Pilkada 2024.
Perintah tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua DPP PDIP Megawathi Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Cristiano.
“(Tim) berjumlah 40 orang, kalau tidak salah surat (perintah pengangkatan) ditandatangani Ketua dan Sekjen No. 942”, jelas Adian.
Diketahui, Pilkada Serentak akan digelar pada 27 November 2024.
Diketahui pula, sejumlah partai politik mulai melakukan pemanasan mesin partainya untuk mencari dan menemukan sejumlah tokoh potensial yang berpeluang mengikuti Pilkada 2024.
Politikus PDIP Adian Napitupulu menegaskan, dirinya akan melawan siapapun yang merugikan partai berlambang banteng berhidung putih itu.
“Jika ada yang ingin menghancurkan rahim tempat kita dilahirkan, kita pasti akan berjuang bersama,” kata Adian.
Adian menegaskan, PDIP telah banyak melahirkan tokoh dan individu hebat.
Meski demikian, anggota DPR RI ini mengaku di sisi lain masih ada sebagian anggota yang keluar dari PDIP.
“Ada yang keluar. Kalau ditanya apa jadinya kalau keluar? Kita tidak mau ketinggalan,” kata Adian.
Adiyan menilai mereka yang tidak tahan dengan perjuangan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu keluar dari PDIP.
“Tetapi jika mereka benar-benar tidak tahan dengan perang kita, jika mereka ingin pergi, kita akan mempermudah mereka. Hal-hal semacam itu,” katanya.
Dia menegaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika ada yang keluar dari PDIP. Namun, dia meminta agar dia tidak dirugikan.
“Yang tidak kita duga, dia pergi dan membakar rumahnya lagi. Kenapa? Jangan hancurkan PDIP, jangan hancurkan PDIP. Itu karena janinnya,” kata Adiyan.
“Lahirnya banyak pemimpin nasional di tingkat nasional dan daerah,” ujarnya.
Tak Ada Campur Tangan di Pilkada Kalbar Ketua PDIP (Kalbar) Lasarus mengatakan pihaknya berharap pemerintah pusat tidak ikut campur dalam proses Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar November nanti.
Pasalnya, menurutnya, campur tangan pemerintah pada Pilpres 2024 terlihat tidak tepat dan dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
De Lazarus mengatakan, jika keputusan KPU memenangkan pasangan calon Prabowo-Gibran tetap berlaku hingga pelantikan pada Oktober 2024, maka saat Pilkada serentak berlangsung, Prabowo sudah berkuasa.
Hal itu diungkapkan Lasarus dalam jumpa pers di sela-sela Rapat Aksi Nasional (Rakernas) PDIP ke-5 yang digelar di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Sabtu.
Tentu kita berharap pada pemilukada November mendatang, pemerintahan mendatang tidak lagi menggunakan cara-cara yang sama seperti pada pemilu presiden kemarin. Kami merasakan bagaimana campur tangan kekuasaan khususnya dalam pemilu presiden, kata Lazarus.
Menurut Lasaras, di Provinsi Kalimantan Barat sendiri, campur tangan terhadap Pilpres 2024 sangat jelas dan vulgar.
Oleh karena itu, ia pun berharap Pilkada 2024 dapat terselenggara secara adil.
“Rasanya seperti kita sedang mengikuti pemilihan presiden.”
“Kami berharap pilkada ini berlangsung jujur.
Biarkan proses demokrasi ini berjalan apa adanya dan semua tahapan ini berjalan dengan baik hingga hak suara diserahkan sepenuhnya kepada rakyat, ujarnya.
“Mereka (rakyat) tahu pemimpin yang terbaik untuk mereka. Itu harapan kita sebenarnya,” lanjut Lazarus.
Ketua Komisi V DPR RI ini menambahkan, Pilkada Kalimantan Barat telah mendaftarkan partainya sebagai calon gubernur (Bacagub).
Meski demikian, ia menegaskan akan mengikuti mekanisme yang ada di internal Partai Banteng Putih.
Kalau PDIP Kalimantan Barat sebenarnya masih menghitung, saya sendiri sudah mendaftar, saya juga menunggu proses internal termasuk menunggu restu Bung Adian, kata Lasarus.
“Jadi semuanya sedang berproses, tapi semuanya masih sangat dinamis,” imbuhnya.
Lebih lanjut Lasaras menyatakan, PDIP Kalbar sendiri masih membuka ruang kerja sama dengan parpol lain untuk menghadapi pilkada November mendatang.
“Kita diskusi bareng teman-teman yang lain ya, walaupun bisa berbenah, kita tetap melihat diri kita bersinergi dengan pihak lain,” tutupnya. (*)