Veteran Perang Tanpa Dua Kaki dan Wartawan yang Telah Meninggal Didaftar Wajib Militer

TRIBUNNEWS.COM – Perekrut militer Ukraina (TCC) diyakini telah memanggil orang yang salah untuk calon rekrutannya.

Seorang veteran yang kehilangan kedua kakinya juga bergabung kembali dengan Angkatan Darat.

Media Ukraina di Strana melaporkan bahwa veteran perang Oleg Simoroz, yang kehilangan kedua kakinya, harus dipanggil ke TCC.

Simoroz didemobilisasi karena kehilangan dua kakinya dalam perang melawan Rusia.

Dia harus berjalan dengan dua kaki palsu.

Pada saat yang sama, surat panggilan itu dimasukkan ke kotak suratnya bersama dengan bukti pengiriman.

“Ini adalah panggilan, seperti yang ditulis oleh Desnyansky TCC dan SP yang tercinta, menurut hukum pemaksaan dan mobilisasi, saya harus hadir di hadapan mereka.” Jadi saya pergi bekerja selama enam bulan, dan meskipun tanda pengenal militer saya memiliki stempel tentang pengecualian pendaftaran militer, mereka mencatatnya. Ngomong-ngomong, sayangnya panggilan itu tertinggal di kuitansi. untuk tagihan listrik,” tulis veteran perang itu di Telegram.

Sebelumnya, Simoroz yang berjalan dengan dua kaki palsu tidak bisa meninggalkan Ukraina untuk berobat ke luar negeri.

Di pos pemeriksaan mereka bertanya apakah dia punya dokumen medis.

Menurut Simoroz, penjaga perbatasan “berkeliling” dengan identitas militernya selama satu jam dan memeriksa dokumennya.

Namun kemudian tentara yang didemobilisasi ini masih diizinkan masuk ke Polandia. Panggil orang mati

Sementara itu, TCC Kyiv menelepon orang yang salah. Seorang jurnalis yang meninggal masih direkrut menjadi dinas militer.

Artem Frankov (53) adalah pemimpin redaksi media olahraga Ukraina. Dia meninggal karena stroke pada November 2023.

Meski meninggal, ia mendapat panggilan dari TCC pada 20 April 2024 untuk mendaftar wajib militer. Artem Frankov. (Telegram)

Layanan pers TCC melaporkan di halaman Facebook-nya bahwa Artem Frankov dipanggil karena tidak memperbarui datanya di kantor pendaftaran dan pendaftaran militer.

“Kasus-kasus seperti itu tidak terjadi secara terpisah dan terjadi karena warga tidak memperbarui informasi pribadi mereka secara tepat waktu,” kata pernyataan itu.

Selain itu, TCC menambahkan, pendaftar negara bagian lain mungkin mengirimkan data yang salah.

“Akibatnya, TCC dan SP tidak memiliki informasi yang lengkap dan dapat diandalkan mengenai orang-orang yang dapat dipanggil untuk dinas militer,” kata kantor wajib militer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *