Vadel Badjideh Peringatkan Nikita Mirzani untuk Tak Bawa Lolly ke Psikiater, Sebut Pacarnya Tak Gila

TribuneNews.com – Vadel Badjideh memperingatkan Nikita Mirzani untuk tidak membawa Loli ke psikiater atau psikolog mana pun.

Pernyataan Bhadel usai konferensi pers atas laporan Nikita Mirjani.

Vadel tidak setuju saat Lolly dibawa ke psikolog.

Dia merasa dia menganggap Lolly gila.

“Enggak usah bawa ke psikolog, psikiater, kalau iya berarti kamu menganggap Loli gila,” kata Vadel mengutip video yang diunggah sahabat Nikita Mirjani, Oki Pratama.

“Tidak mungkin seperti itu,” kata remaja berusia 19 tahun itu.

Saat itu, Vadel mengungkap keseriusannya kepada Loli meski tak disetujui Nikita Mirjani.

“Saya akan menunjukkan kepada orang tuanya bahwa saya baik untuknya,” katanya.

Oki menyesali perkataan Vadel.

Pria yang berprofesi sebagai dokter kecantikan itu menganggap Vadel tidak mengetahuinya.

“Sona Vadel, kenapa Lolly dilarang pergi ke psikiater atau psikiater? Makanya penting rajin update ilmu pengetahuan dan sekolah, bukan orang gila yang pergi ke psikolog atau psikiater. Kita bisa jadi tempat, kita bisa keluarlah.. feeling, kita bisa mendalami permasalahannya,” tulis Oki dalam unggahannya.

Akibat pemikiran Vadel, Oki tidak terkejut dengan kelakuan Loli sekarang.

“Hadiiiih pantas saja Lolly jadi lebih seperti ini,” canda Oki. Psikolog menceritakan reaksi histerisnya saat Lolly dijemput

Kabarnya, setelah dua tahun bertengkar, Loli akhirnya dibawa paksa oleh Nikita Mirjani ke sebuah apartemen di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Namun saat penjemputan, teriakan histeris Lolly menjadi sorotan publik dan viral di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, psikolog Nurkahyati menilai Loli membawa perasaan emosional usai konfliknya dengan Nikita Mirzani.

Oleh karena itu, Lolly sendiri akhirnya mengungkapkan emosinya saat penjemputan.

“Itu emosi yang bisa disembunyikan lama-lama ya, efek ketidakpuasan konflik yang terpendam.”

Ujung-ujungnya bisa jadi seperti luapan emosi yang terkesan terlalu ekstrem, kata Nurchahyati, dikutip Intens Investigasi YouTube, Minggu (22/9/2024).

Nah, Nurchahyati sebenarnya menyebut kemarahan Loli yang ditiru ibunya.

Noorchayati mengatakan, setiap anak hendaknya mencontoh apa yang ditunjukkan orang tuanya.

“Hanya saja sayangnya orang tua seringkali kurang memperhatikan bagaimana cara anak menunjukkan emosi negatifnya.”

“Ini pada dasarnya mencontohkan bagaimana orang tua juga menunjukkan emosinya,” katanya.

Menurut Noorkahyati, orang tua harus bisa mengendalikan emosinya agar anak bisa meneladaninya.

“Dengan semakin mahirnya orang tua mengendalikan emosi, anak belajar meniru bagaimana mereka menunjukkan perilaku yang masih bisa diterima orang lain,” jelasnya.

(tribunenews.com/salma/ifan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *