Koresponden Tribun, Koirul Arifin melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) berkolaborasi dengan Arizona State University (ASU) dan 3 universitas di Indonesia meluncurkan program Maker Innovation Space (MIS).
Program MIS akan dilaksanakan di tiga kampus yaitu Universitas Hasanuddin Makassar, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Bina Nusantara (Binas) Jakarta.
Program MIS bertujuan untuk menumbuhkan budaya inovasi dan kewirausahaan serta membekali siswa dengan alat dan sumber daya untuk mewujudkan ide-ide mereka.
“Pembukaan MIS ini merupakan tonggak penting kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan Amerika sejalan dengan keinginan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan program di Indonesia,” kata Jeff Cohen. USAID Indonesia, dikutip Jumat, 3 Mei 2024.
Ia menjelaskan Maker Innovation Space merupakan investasi penting bagi masa depan Indonesia.
“Dengan membekali siswa dengan alat, sumber daya, dan bimbingan selama masa studi mereka, siswa akan mampu mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan. “USAID bangga menjadi bagian dalam menumbuhkan inovasi dan kreativitas melalui kemitraan antara akademisi, dunia usaha, dan pemerintah,” ujarnya.
Program MIS dilengkapi dengan fasilitas canggih, termasuk printer 3D, pemotong laser, perangkat prototipe elektronik, dan peralatan pertukangan kayu.
Program ini menyediakan lingkungan yang dinamis bagi mahasiswa, dosen dan peneliti untuk memulai, membuat prototipe dan mengembangkan solusi terhadap masalah sosial nyata.
Lokasi-lokasi ini akan memfasilitasi kolaborasi interdisipliner dan memberikan pengalaman belajar.
Melalui Inisiatif Kemitraan Pendidikan Tinggi USAID (HEPI), pihaknya merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan mitra kami di Indonesia dalam menciptakan MIS ini, kata Jeffrey Goss, wakil rektor untuk Asia Tenggara di ASU.
“Bersama-sama, kita dapat mengkatalisasi inovasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi tantangan sosial melalui kekuatan pendidikan dan kolaborasi,” kata Jeffrey Goss.
Acara peluncuran ini mempertemukan para pemimpin universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah untuk mempromosikan keunggulan pendidikan tinggi STEM di Indonesia, memelihara ekosistem inovasi, dan mendorong pertukaran lintas budaya.
Mahasiswa, dosen, dan pakar diundang untuk bergabung dalam membentuk masa depan teknologi dan kewirausahaan.
“Inovasi adalah salah satu nilai Binsian. Fasilitas ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa kami tetapi juga membantu mereka berinovasi. Dr. Nellie, S.Com., MM., CSCA, Rektor Binns University.
Program Maker Innovation Space (MIS) adalah bagian dari Inisiatif Kemitraan Pendidikan Tinggi (HEPI) yang didanai USAID dan dilaksanakan oleh Arizona State University.
HEPI berupaya menciptakan kemitraan publik-swasta yang terukur untuk berkolaborasi antara universitas-universitas Amerika dan Indonesia guna meningkatkan program studi sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
HEPI mendukung 36 HEI Indonesia dan mitranya melalui konsorsium universitas, pemerintah, dan mitra industri yang berupaya meningkatkan kurikulum yang relevan dengan industri, memenuhi standar akreditasi internasional, dan meningkatkan akreditasi kredit mata kuliah antara universitas di AS dan Indonesia