Usai Serangan Mematikan di Dataran Tinggi Golan, Lebanon Bersiap Hadapi Serangan Balasan Israel

TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib bertemu dengan delegasi kelompok Hizbullah.

Pertemuan tersebut terjadi setelah serangan roket menewaskan 12 anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7/2024).

Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu.

Namun kelompok yang didukung Iran menolak bertanggung jawab.

Kini, meski belum ada pernyataan resmi, beberapa sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pertemuan itu berjalan positif.

Pasca serangan mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, muncul kekhawatiran akan meningkatnya konflik antara Israel dan Hizbullah secara signifikan.

Seperti diberitakan Al Jazeera, Selasa (30/7/2024), ada upaya untuk meredakan eskalasi dan menteri luar negeri beberapa negara menghubungi pemerintah Lebanon.

Namun pada akhirnya, Hizbullah akan memutuskan apa tanggapannya jika Israel menyerang.

Semua negara juga bersiap menghadapi tanggapan Israel.

Hizbullah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan perang, namun siap menghadapinya.

Jadi ada kekhawatiran nyata mengenai eskalasi dan hal ini bisa menjadi sesuatu yang lebih besar. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Israel

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan kepada keluarga dari 12 anak dan remaja yang tewas dalam serangan roket akhir pekan lalu bahwa Hizbullah akan “membayar harga” atas serangan tersebut.

Dikutip AP News, itu merupakan serangan paling mematikan terhadap warga sipil di Israel atau wilayah yang dikuasai Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Selama kunjungannya, Gallant mengatakan kepada keluarga tersebut bahwa “kami akan membiarkan tindakan tersebut berbicara sendiri.”

Israel sedang mempertimbangkan bagaimana menanggapi serangan tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel dan Hizbullah akan memasuki perang skala penuh.

Kedua musuh ini saling baku tembak lintas perbatasan sejak 8 Oktober, sehari setelah serangan Hamas memicu perang di Gaza.

Hizbullah memiliki daya tembak yang jauh lebih baik daripada Hamas.

Para analis mengatakan memicu perang di wilayah utara Israel ketika mereka terlibat di Gaza akan membebani militer.

Baku tembak dan serangan udara, yang terjadi hanya beberapa kilometer atau mil di kedua sisi perbatasan, menyebabkan puluhan ribu orang di kedua negara mengungsi. Stok Foto – Gerakan Hizbullah Lebanon menembakkan roket ke wilayah yang diduduki Israel. (khaberni/HO) Update perang antara Israel dan Hamas

Seorang juru bicara WHO mengatakan kepada Al Jazeera bahwa gencatan senjata diperlukan untuk memastikan vaksin menjangkau anak-anak, sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan “intervensi segera” diperlukan untuk mencegah penyebaran wabah polio.

Sumber medis di Gaza menyebutkan sedikitnya 33 orang tewas dalam serangan Israel di wilayah Palestina hari lalu.

Hamas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang saling menuduh menghalangi gencatan senjata dan perundingan pertukaran tahanan.

Pengunjuk rasa sayap kanan Israel menyerbu pangkalan militer untuk memprotes penangkapan sembilan tentara Israel yang dituduh melakukan pelecehan terhadap seorang tahanan Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza telah mengumumkan wabah polio di Jalur Gaza, yang merupakan tanda terbaru memburuknya keadaan darurat kesehatan masyarakat akibat perang Israel di wilayah Palestina.

Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menambahkan syarat dan tuntutan baru pada proposal gencatan senjata yang didukung AS setelah putaran perundingan terakhir di Roma.

Serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan dua pejuang Hizbullah di Lebanon selatan, sementara ketegangan tetap tinggi setelah serangan roket menewaskan 12 orang, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Seorang pejabat senior Israel mengutuk pengunjuk rasa yang menyerbu pangkalan militer untuk memprotes penangkapan sembilan tentara yang dituduh menganiaya seorang tahanan Palestina.

Israel meminta NATO untuk mengecualikan Turki sebagai anggota aliansi militer tersebut setelah Presiden Turki Erdogan mengatakan negaranya dapat memasuki Israel, seperti yang terjadi di Libya dan Nagorno-Karabakh.

Setidaknya 39.363 orang tewas dan 90.923 luka-luka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan Hamas 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditangkap.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya terkait Palestina vs konflik Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *