Laporan reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengindikasikan ada empat hingga lima produsen yang akan membangun pabrik di Indonesia.
Agus mengatakan para produsen mobil tersebut sudah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia.
“Pada kunjungan terakhir saya ke Beijing (ibu kota China), hanya 4-5 orang yang mau berinvestasi di Indonesia. Saya sudah melihat banyak sebelumnya,” ujarnya di ICE BSD Tangerang, Kamis (18/07/2024).
Namun Agus tidak membeberkan besaran investasi pembangunan pabrik tersebut dan siapa produsen mobil tersebut.
Sebelumnya, saat berkunjung ke China, Agus bertemu dengan sejumlah petinggi perusahaan mobil yakni Neta, SGMW (Wuling), Dongfeng, dan Chery.
Ada empat perusahaan mobil yang ditemuinya dalam kunjungan tersebut.
Hal ini dikatakan menyambut baik harapan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor, melalui peningkatan kapasitas dan negara pengekspor, dari pabriknya di Indonesia.
Dalam pertemuan terpisah, perseroan juga sepakat dengan Agus untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik setir kanan yang akan diekspor ke 54 negara pengguna kendaraan setir kanan.
Hal ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia sebesar 600.000 produksi mobil listrik pada tahun 2030.
Berniat menjadikan Indonesia sebagai hub, Agus menjelaskan, para pemain mobil China tidak banyak meminta kepada pemerintah Indonesia karena regulasi yang ada saat ini dinilai sudah baik.
Jadi dalam pertemuan itu mereka sepakat bahwa Indonesia akan menjadi tempat produksi mobil listrik untuk diekspor. Karena kita punya regulasi yang bagus untuk EV (kendaraan listrik), mereka tidak meminta banyak kepada kami, kata Agus saat berbicara kepada pers. . di Park Hyatt Beijing, China, pada Rabu (12/6/2024).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik di Indonesia pada 2023 hanya mencapai 17.051 unit.
“Jadi paling lambat tahun 2030 bisa diproduksi 600.000 unit EV,” jelasnya.
Agus juga mendorong para pelaku industri otomotif Tiongkok untuk melibatkan pabrikan lokal dari atas hingga bawah.
Tujuannya untuk menciptakan seluruh rantai produksi mobil listrik di Indonesia.
Untuk itu, Agus mendukung perusahaan mobil China memanfaatkan insentif yang ditawarkan pemerintah Indonesia untuk berinvestasi.