TRIBUNNEWS.COM – Seorang tentara Israel tewas dan seorang petugas terluka parah ketika sebuah alat peledak meledak di kamp pengungsi Palestina Noor Shams di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan seorang tentara cadangan bernama Yehudi Gato, 22, tewas dalam kegiatan operasional di Tepi Barat Laut, seperti dilansir surat kabar Walla Israel.
Selain itu, seorang pejabat juga mengalami luka berat dalam kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, terjadi bentrokan bersenjata antara warga Palestina dan pasukan Israel, yang pada Senin (1/7/2024) menyerang Tulkarm dan mengepung kamp Noor Shams.
Brigade Al-Quds dan Brigade Tulkarm, sayap bersenjata Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), merilis klip video yang menunjukkan mereka melakukan operasi yang menargetkan kendaraan militer Israel “Tiger” di kamp tersebut.
Brigade Al-Quds dan Brigade Tulkarm menggunakan alat peledak rakitan yang berisi sepuluh kilogram bahan peledak.
Perangkat tersebut ditempatkan di atas persimpangan kendaraan militer Israel dan menyebabkan kerusakan parah ketika meledak.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 07.30 waktu setempat ketika perangkat tersebut meledak di bawah kendaraan lapis baja Tiger yang diparkir di dekat kamp Noor Shams di Tepi Barat.
Saat ledakan terjadi, Yehudi Ghetto yang bekerja sebagai pengemudi di unit tersebut berada di dalam kendaraan bersama salah satu komandannya, sementara tentara lainnya melarikan diri sebelum ledakan.
Sementara itu, rekan-rekan tentara Israel meninggalkan kendaraan dan berjalan kaki untuk menyerang lapangan.
Brigade Al-Quds dan Brigade Tulkarm mengumumkan keberhasilan operasi melawan tentara Israel di Tepi Barat.
“Di unit teknik, Mujahidin berhasil meledakkan bom Saeed dengan kendaraan militer jenis Tiger, membunuh dan melukai (tentara Israel) di dalam dan menghancurkan semua kendaraan di poros jalan utama,” kata Brigade Quds. Pernyataan kemarin.
Brigade Al-Quds mengatakan video tersebut menunjukkan pasukan pendudukan Israel menarik seorang tentara yang terluka atau tewas dari dalam kendaraan yang menjadi sasaran, selain seorang tentara lainnya yang tergeletak di tanah.
“Video tersebut menunjukkan upaya pendudukan (Israel) untuk menarik sisa-sisa mekanisme penargetan,” kata Brigade Quds.
Pada Kamis (27 Juni 2024), tentara Israel mengumumkan bahwa komandan unit penembak jitu tewas dan 16 tentara terluka dalam dua ledakan alat peledak, salah satunya menargetkan kendaraan militer di kota Jenin, Banka barat laut.
Saat Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina bertambah 37.900 orang pada Sabtu (10/7/2023) hingga Senin (1/7/2024) dengan 87.060 orang luka-luka dan 1.147 orang luka-luka. Kematian di wilayah Israel, seperti dilansir Anadolu Agency.
Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan setelah menukar 105 tahanan Palestina dengan 240 sandera pada akhir November 2023, sekitar 120 sandera hidup atau mati dan masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Sementara itu, masih ada lebih dari 8.000 warga Palestina di penjara Israel hingga Desember 2023.
(Tribunnews.com/Unitha Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina vs. Israel