Usai Bunuh Fuad Shukr, Israel Sesumbar Bisa ‘Bidik’ Komandan Hizbullah Lainnya dengan Mudah

TRIBUNNEWS.COM – Gersi Halevi, Kepala Staf Israel Mengancam Hizbullah untuk menyerang Lebanon dan melakukan pembunuhan lainnya di Beirut, ibu kota Lebanon.

Pengumuman itu disampaikan sehari setelah Israel membunuh dan melukai komandan Hizbullah Fouad Shukar dan tiga warga sipil dalam serangan udara di Beirut pada Selasa malam (30/7/2024).

“Latihan ini berlangsung atas kerja sama berbagai unit. dari tentara Israel Di mana tentara berlatih dalam situasi yang berbeda. Termasuk pertempuran di pegunungan dan di kota,” kata Gersi Halevy, Rabu (31/7/2024) saat inspeksi militer.

“Kemarin (Selasa) kami berkesempatan membunuh Fuad Shukr, tokoh militer paling senior Hizbullah. Dan dia memiliki hubungan dekat dengan (Sekretaris Jenderal Hizbullah) Hassan Nasrallah sangat banyak, dan sebenarnya dia bertanggung jawab atas semua urusan militer,” lanjutnya.

Hersi Halevi mengacu pada hari ketika Hizbullah menyatakan solidaritasnya terhadap Palestina dan bergabung dalam perlawanan melawan Israel. Dikatakan militer Israel berupaya mencegah Hizbullah kembali ke situasi seperti yang terjadi pada 8 Oktober 2023.

Sejak itu Hizbullah telah memerangi Israel di Israel utara. di wilayah pendudukan Palestina dan di perbatasan dengan Lebanon selatan di mana Hizbullah memiliki pangkalan militer

Setelah Fouad Shukr dibunuh oleh Israel, Gerzi Halevi meminta Hizbullah untuk mundur dari perbatasan dan menghentikan serangan terhadap Israel.

“Fouad Shukr sudah tidak ada lagi. Tapi kami belum siap jika Hizbullah terus bergerak dalam jarak 200 meter dari Metulla atau Shtula atau Ras Naqoura (pemukiman Israel utara) di perbatasan,” katanya kepada Anadolu Agency.

Gerzi Halevi membanggakan kemampuan Israel dalam membidik sasaran. Hizbullah di Lebanon termasuk para pemimpin

“Tentara Israel tahu cara bergerak melalui lingkungan tertentu di Beirut. dan mengetahui cara mengakses jendela tertentu dan tahu cara menyerang lokasi bawah tanah tertentu,” katanya, mengacu pada meningkatnya pembunuhan di ibu kota Lebanon.

“Kami masih tahu cara bermanuver di dalam [Lebanon] dengan kekuatan besar. Dan itulah yang Anda latih minggu ini,” lanjutnya.

Pada tanggal 8 Oktober 2023, Hizbullah telah mengumumkan bahwa mereka telah bergabung dengan perlawanan untuk melindungi warga Palestina menghadapi agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat.

Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di perbatasan dengan Israel utara. yang merupakan wilayah Palestina yang diduduki. Dari Lebanon Selatan Dimana Hizbullah mempunyai pangkalan militer

Hizbullah berjanji untuk mengakhiri serangan di perbatasan. Jika Israel menghentikan serangan militernya ke Gaza Jumlah kematian di Gaza

Sementara itu Israel melanjutkan invasinya ke Gaza antara Sabtu (7/10/2024) hingga Selasa (30/07/2024), menewaskan lebih dari 39.400 warga Palestina dan melukai 90.996 orang, dengan 1.147 kematian di Israel. Menurut laporan agensi Anadolu

Sebelumnya, Hamas, gerakan perlawanan Palestina, mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) setelah melancarkan banjir di Al-Aqsa pada Sabtu (10/7/2023) untuk memprotes pendudukan Israel dan Al-Aqsa Kekerasan Sejak 1948

Israel memperkirakan ada sekitar 120 sandera hidup atau mati di Jalur Gaza. Hal ini pasca terjadinya pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, pada awal Juli 2024, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa lebih dari 21.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya tentang konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *