Reporter Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan
TRIBUNNEWS.
Proyek infrastruktur digital yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Akses Informasi (BAKTI) menargetkan implementasi 5.618 BTS.
Namun saat ini terdapat lebih dari 600 BTS yang belum dibangun.
Direktur Eksekutif Pelayanan Telekomunikasi dan Informasi BAKTI Ululis Vidyo Marfiah mengatakan BTS belum sepenuhnya berkembang karena ada beberapa tantangan di lapangan.
Soal penyelesaian BTS yang tahun lalu belum selesai, saat ini ada 630 site (belum dibangun), kata Ululis Video dari Dinas Komunikasi dan Informatika DKI Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Bahkan, kata dia, pembangunan BTS bisa selesai sesuai target.
Namun terdapat tantangan yang menghalangi hal tersebut, yaitu masalah keamanan di wilayah terpencil seperti provinsi Papua Tengah dan Pegunungan Papua.
Ululis Vidyo mengungkapkan BAKTI memang telah bekerja sama dengan TNI dalam urusan keamanan.
Namun TNI belum mengeluarkan rekomendasi keselamatan untuk seluruh lokasi pembangunan BTS.
Dikatakan, tidak hanya keamanan, kondisi geografis di wilayah 3T juga menjadi kendala besar terhadap kinerja infrastruktur BTS.
“Padahal tantangan utama dalam situasi yang tidak dapat diatasi ini adalah keamanan. Lalu ada kondisi geografis di wilayah timur, sehingga mitra pemasok sendiri tidak bisa membangun di sana,” kata Ululis Vidyo.
“Kami sangat bekerjasama dengan para pemangku kepentingan, terutama dalam hal ini TNI. Dan TNI tidak memberikan ruang sebanyak yang kita harapkan, kadang banyak karena TNI mengutamakan faktor keamanan ini,” ujarnya.
Meski demikian, BAKTI Cominfo berupaya memenuhi tugas yang diberikan pemerintah. Pembangunan BTS diharapkan selesai pada akhir tahun 2024.
Untuk itu BAKTI Cominfo memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Polri.
“Kami upayakan akhir tahun ini selesai, karena saat itu Presiden juga diincar pada acara pengambilan sumpah di Talaud.”