Tribun News Service.com, PADANG – Korban jiwa akibat banjir, lahar dingin, dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sambar) mencapai 50 orang hingga Senin (13/5/2024).
Sementara itu, 27 orang lainnya hilang, 37 orang luka-luka, dan 3.396 orang kehilangan tempat tinggal.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memberikan rincian korban tewas sebagai berikut: Kota Padang Panjang 2 orang Kabupaten Agam 20 orang Kabupaten Tanah Datar 19 orang Kota Padang 1 orang Kabupaten Padang Priyaman 8 orang
“Data akan terus mengalir. Untuk membantu pencarian (korban) yang masih hilang, alat berat harus datang secepatnya karena Basarna punya waktu emas 6×24 jam. Jita akan terus berusaha mencari, jika ada keluarga. atau ahli waris yang minta tinggal, kata Letjen TNI Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5/2024).
Suharyanto mengatakan, pemerintah terus menggalakkan operasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhadap korban terdampak banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumbar.
Upaya penanggulangan darurat yang dilakukan antara lain memulihkan akses jalan dari lokasi terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, mengevakuasi korban dan berkoordinasi dengan OPD terkait.
Selain membantu aspek pencarian dan penyelamatan korban terdampak, pemerintah juga berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
“Kami setuju dan menjamin bahwa kebutuhan dasar masyarakat yang terkena dampak harus dipenuhi secara memadai ketika mereka menjadi korban, terluka atau terpaksa mengungsi.”
“Kami yakin dan dukungan awal sudah kami berikan, baik dana maupun kebutuhan sehari-hari, dan ini akan dievaluasi terus sesuai perkembangan,” kata Suharyanto.
Sementara hingga Senin sore, pengiriman dukungan logistik dan evakuasi warga masih terus berlangsung.
Meski masih ada tempat dan jalur yang masih ditutup dan terisolasi, kata Suharyanto, penyaluran bantuan dilakukan melalui jalur udara dan darat dengan menggunakan jembatan darurat.
Usai rapat koordinasi, BNPB juga mencairkan bantuan keuangan operasional awal berupa Dana Siap Pakai (DSP) total sebesar Rp3,2 miliar kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar.
Selain itu juga diberikan dukungan peralatan berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, alat kebersihan, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, lampu gendate, lampu panel surya, toilet portable. . adalah , gergaji pohon dan peralatan kebersihan.
Pada kunjungan kerjanya hari kedua, Selasa (14/5/2024), Kepala BNPB dijadwalkan mengunjungi lokasi terdampak dan melakukan survei udara untuk melihat kerusakan akibat banjir lahar tersebut. Dan longsoran salju turun.
Survei berlokasi di beberapa titik di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Kunjungan tersebut merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan penanganan darurat dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi dengan baik.