Update Kasus Vina Cirebon, Polisi Sudah Periksa 68 Saksi, Perkara Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

TRIBUNNEWS.COM – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Jabar) mengklarifikasi temuan terbaru terkait penyidikan pembunuhan Wina Waka di Sirbon tahun 2016. 

Kabag Humas Polda Jabar Kombes Jules Avraham Abst mengatakan pihaknya sejauh ini telah memeriksa sekitar 68 saksi dan ahli. 

“Sejauh ini penyidik ​​Deterkarium Polda Jawa telah memeriksa sekitar 68 orang saksi dan telah meminta bantuan beberapa ahli (dalam kasus Vienna Sirbon),” lapor Jules, Selasa (11/06/2024).

Diketahui, satu tersangka kini tengah diadili, yakni Peggy Stivan alias Perong. 

Jules mengatakan psikolog forensik terlibat dalam penyelidikan Peggy. 

Peggy diketahui menjalani tes psikologi selama dua hari di Mapolda Jabar. 

“Kami perwakilan Polda Jabar berharap pemeriksaan psikologi forensik dapat lebih memperjelas peristiwa pidana yang terjadi dan menyimpulkan proses penyidikan yang sedang berjalan,” jelasnya.

Kasusnya akan segera dilimpahkan ke kejaksaan

Juul mengatakan, berkas kasus pembunuhan Vina Waka akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Agung Jawa Barat. 

Berkas perkara tersangka Peggy sedang dievaluasi dan diperkirakan selesai pekan depan. 

Jules mengatakan, saat ini pihaknya terus melanjutkan pemeriksaan maraton terhadap sejumlah saksi. 

“Kami berusaha mendapatkannya secepat mungkin. Mohon doanya minggu depan kami sudah bisa menyerahkan perkara tersebut kepada rekan-rekan jaksa di Kejaksaan,” kata Jules, Selasa, seperti dikutip TribunJabar.id. 

Jules juga mengatakan, Mabes Polri kini mempertimbangkan rekomendasi Kompulanas dan Komanas HAM dalam penanganan kasus ini.

Selain itu, kata dia, Bareskrim Polri dan ITwasum Polri juga memberikan bantuan kepada Deterskrim Polda Jawa.

Minggu lalu kami mendapat bantuan dari Brasker Polari dan Ivasom Polari untuk membantu proses penyidikan agar dilakukan secara profesional dan proporsional.

“Kegiatan tim Mabes Polri yang terdiri dari Polda Jabar dan Satpol PP Sirbon merupakan bagian dari penindakan kasus Aki-Wina,” ujarnya.

Jules menambahkan, pihaknya telah meluncurkan hotline di 0822-1112-4007 untuk menjelaskan hal tersebut. 

Peggy harus mengikuti tes pendeteksi kebohongan besok 

Peggy akan menjalani tes poligraf atau alat pendeteksi kebohongan pada Rabu (12 Juni 2024) di Mapolda Jabar.

“Kami mendapat informasi dari pengelola unit bahwa akan dilakukan tes poligraf pada Rabu untuk mendeteksi kebohongan,” kata Tony RM, kuasa hukum Peggy, Senin (10 Juni 2024), seperti dikutip TribunJabar. .PENGENAL.

Tes ini merupakan bagian dari serangkaian investigasi yang bertujuan untuk memastikan keaslian keterlibatan Peggy dalam skandal yang terjadi pada tahun 2016. 

Peggy sebelumnya telah menjalani tes psikologi terkait kecerdasan, perasaan, dan psikomotorik yang berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu (06/08/2024) dan Minggu (06/09/2024). 

“Hanya alat tesnya saja yang belum disediakan, namun yang jelas tes ini dimaksudkan untuk menguji tiga hal yaitu kecerdasan kognitif, emosional, dan motorik,” ujarnya.

Menurut Tony, tes tersebut menggunakan lima alat yang belum dijelaskan secara detail oleh psikolog.

Selama persidangan, Peggy secara konsisten membantah membunuh Wina dan Aki.

“Agar tidak salah tebak, tidak salah sangka, mau dicek jawaban yang di BAP, berarti tidak dikerjakan, jadi mungkin mau diperiksa. “

“Jadi Peggy Stevan konsisten menjawab di BAP-nya bahwa dia tidak melakukannya, lalu penyidik ​​mau mengikuti tes psikologi.” 

Tolong, kami tidak akan melakukannya, apa pun yang kami inginkan, itu akan diperiksa dari segala aspek, kata Tony, Minggu.

Kembali ke urusan Wina 

Sekadar informasi, kasus pembunuhan dan pemerkosaan paksa terhadap Wina terjadi pada tahun 2016. 

Vina dan Aki dikabarkan dibunuh secara brutal oleh beberapa anggota geng motor.

Usai membunuh korban, geng motor merencanakan kematian korban seolah-olah Wina dan kekasihnya meninggal karena kecelakaan.

Delapan tahun telah berlalu dan kasus ini masih belum terselesaikan sepenuhnya. 

Polisi menangkap dan memvonis delapan orang terkait kasus ini, namun masih ada pelaku lain yang belum ditangkap. 

Polisi melaporkan ada tiga daftar orang yang dicari (DPO) dalam kasus ini.  Foto DPO yang bertanggung jawab atas pembunuhan Viena, Peggy alias Perong atau Peggy Stiwan, dan foto Viena semasa hidupnya. (Tribune dengan kolase)

Terakhir, Peggy alias Perong yang merupakan salah satu dari tiga petugas perlindungan data ditangkap. 

Peggy Stivan diduga menjadi salah satu anggota geng motor yang bertanggung jawab atas tewasnya Vina dan Aki.

Selain itu, Peggy Stevan diperkirakan akan menjadi pelaku utama pembunuhan tersebut.

Penangkapan Peggy belum serta merta menyelesaikan kasus ini. 

Setelah penangkapan Peggy, polisi menghapus dua MTM tambahan yang mereka temukan sebelumnya. 

Delapan orang yang ditahan pun angkat bicara, beberapa di antaranya mengaku tidak terlibat dalam kasus tersebut. 

Polisi masih mendalami sosok Peggy yang diduga sebagai pelaku utama.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul “Usai Pemeriksaan Psikologi, Tersangka Kasus Vina Lolos Tes Poligraf, Pengacara Mengkhianati Waktu”

(Tribunnews.com/Milani Resti/Abdy Ryanda S)(TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *