Update Kasus Korupsi yang Seret Mbak Ita: Kadis Dibawa KPK, Ada Perusahaan Garap Proyek RS

Tribun News.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus korupsi di Kotamadya (Pemkot) Semarang.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan empat tersangka dalam peristiwa tersebut, di antaranya Wali Kota Semarang Hewarita Gunarayanti Rahu alias Embak Ita.

Namun kerja KPK tak berhenti sampai di situ, Kamis (19/7/2024) kemarin, lembaga antirasuah kembali sidak ke beberapa kantor pelayanan.

Selain itu, penyidik ​​KPK juga menggeledah perusahaan konstruksi PT Chimerdar 777 yang berbasis di Semarang.

Lantas, bagaimana perkembangan kasus korupsi Pemkot Semarang dari penggeledahan yang dilakukan KPK kemarin? Ini pembaruannya. Banyak bupati yang hadir, salah satunya adalah Plt Kepala Dinas yang didatangkan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dikutip dari Kompas.com, penggeledahan hari kedua dilakukan petugas KPK pada Kamis pekan lalu pukul 10.00 WIB di Gedung Moch Ichsan Balai Kota Semarang.

Penggeledahan juga dilakukan di kantor-kantor pemerintah di Kotamadya Semarang di kawasan tersebut.

Selain itu, beberapa Kepala Dinas (Kadi) Kota Semarang dan sejumlah pegawai pemerintah juga berkumpul di lantai delapan gedung tersebut.

Para Kepala Dinas yang hadir antara lain: Kepala Dinas Sosial, Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Pengkodean (Discominfo) Hiro Sokender, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Soenarto, Kepala Dinas Tata Ruang Yudi Wibowo. Dinas (Distaru), Irwansyah Kepala Badan dan Pelatihan Tenaga Kependidikan, Joko Hartono Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Diah Supartiningias yang merupakan Pj Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah berbagai institusi antara lain Dinas Sosial Balai Kota Semarang, Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Sandigrafi (Semarang). Dinas Diskominfo, dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota.

Tribun Jateng memberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa tiga koper dan dua dus saat meninggalkan Balai Kota Semarang usai dilakukan penggeledahan.

Kemudian, saat hendak meninggalkan Balai Kota Semarang, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Diah Supartiningtias ikut dalam mobil Rombongan KPK. KPK kini tengah menyelidiki perusahaan yang mengerjakan proyek rumah sakit tersebut

Selain instansi pemerintah, Komisi Pemberantasan Korupsi juga memeriksa PT Chimerdar 777, perusahaan konstruksi yang berbasis di Semarang.

Masih dikutip Tribun Jateng, perseroan disebut sedang menangani beberapa proyek seperti Rumah Sakit Daerah Wongsonegoro (RSWN) dan Universitas Terbuka (UT).

Seorang karyawan Chimerder 777 mengaku tidak mau disebutkan namanya.

“Peserta terakhir adalah UT, Universitas Terbuka dan RSWN,” ujarnya, Kamis pekan lalu. KPK mengosongkan lokasi kantor Chimerdar 777 di Jalan Sekaran Gunungpati Semarang pada Kamis (18/7/2024).

Ia juga mengatakan, salah satu tersangka yang ditetapkan perusahaan yang digeledah KPK adalah anggota Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Martono.

KPK menanyakan keberadaan Martono.

“Pak Martono (baru) ditanya apakah ada yang tidak beres,” ujarnya.

Sebaliknya, KPK melakukan penggeledahan sekitar pukul 12 siang dan menghabiskan waktu delapan jam di kantor WIB.

Seseorang yang berada di dalam gedung tersebut mengatakan, KPK memeriksa lantai dua gedung tersebut.

“KPK baru datang ke sini. Sekarang di lantai dua dan tiga,” ujarnya.

Dalam penggeledahan tersebut, KPK menemukan sebuah koper yang belum diketahui isinya.

Selain itu, empat penyidik ​​KPK digeledah dan ditangkap. Wali Kota Semarang Mbak Ita dan suaminya curiga

Sebelumnya, Wali Kota Semarang Heverita Gunarayanti Rahu alias Mbak Ita dan suaminya serta Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basari didakwa melakukan pungutan liar di Pemkot Semarang pada Rabu. 17/7/2024).

Pengumuman itu disampaikan setelah penyidik ​​KPK menggeledah rumah dinas dan gedung pemerintah di Kota Semarang.

Selain Mbak Ita dan suaminya, dua orang lainnya juga telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang, Martono dan pihak swasta, Rahmat U.

“Kalau ke tahap penyidikan, tersangkanya pasti kita tangkap,” kata Direktur Penyidikan KPK Asap Guntur Rahu dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu malam.

Selain itu, mereka juga dilarang bepergian ke luar negeri dengan nama yang mencurigakan.

“Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengeluarkan Surat Perintah Nomor 888 Tahun 2024 yang melarang empat orang, dua orang pejabat pemerintah, dan dua orang swasta, bepergian ke luar negeri,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahrdika Sugiarto. .

Namun Komisi Pemberantasan Korupsi belum mengumumkan secara resmi nama terdakwa dalam konferensi pers.

Tribun Jateng memuat artikel dengan judul: Petugas KPK Kantor 777 Gunungpati Semarang Ditangkap Empat Orang Usai Penggeledahan.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Eka Yulianti Fajlin)(Kompas.com)

Artikel lain terkait kasus korupsi Pemkot Semarang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *