TRIBUNNEWS.COM – Update hasil semifinal Uber Cup 2024 pada Sabtu (5 April 2024), skor antara Indonesia dan Korea Selatan kini menjadi 1-1.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva gagal melanjutkan rekor kemenangan Indonesia sebelumnya yang diraih Gregoria Mariska.
Dalam pertandingan di Sports Center Gymnasium Chengdu High-tech Zone, China, Aprilani/Fadia kalah dari Baek Ha Na/Lee So Hee.
Patut dicatat, kekalahan Apriani/Fadia diwarnai poin Afrika, laga langsung pertama.
Tak bisa bermain leluasa dan rawan kesalahan, Apriani/Fadia kalah 6-21.
Meski mencoba di laga kedua, pertandingan ketat dengan Bai/Li menyulitkan Apriani/Fadia.
Hal ini menyebabkan Apriani/Fadia kalah dua game berturut-turut 6-21 dan 16-21.
Secara head to head, Apriani/Fadia masih sulit mengalahkan Bai/Li.
Dalam empat turnamen terakhir, Apriani/Fadia hanya meraih satu kemenangan melawan Bai/Li.
Indonesia masih berharap bisa melaju bersama Ester Nurumi Tri Wardoyo yang akan menghadapi Kim Ga-ram. Apriyani Rahayu dan Siti saat babak perempatfinal ganda putri Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 3 Mei 2024. Siti Fadia Silva Ramadhanti bersaing dengan pasangan Jongkolphan Kititharakul dan Rawinda Prajongjaid. Hasil terbaru semifinal Piala Uber 2024, skor saat ini antara Indonesia dan Korea Selatan adalah 1-1 pada Sabtu (5 April 2024). Apriani/Fadia gagal menyumbang poin. (AFP/Wang Zhao) Hasil semifinal Piala Uber 2024 antara Indonesia dan Korea Selatan
– WS: Gregoria Mariska Tunjung vs Sim Yu-jin, 21-15 dan 21-13
– WD: Apriliani Rahayu/Siti Fadia Silva vs Baek Hana/Lee So Hee, 6-21 dan 16-21
– WS: Ester Nurumi Tri Wardoyo VS Kim Ga-ram
– WD: Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari vs Jeong Na-eun/Kong Hee-yong
– WS: Progres pertandingan Komang Ayu Cahya Dewi vs Kim Min-sun
Sejak awal game pertama, permainan berlangsung sangat ketat.
Serangan jual beli yang dilancarkan Apriyani/Fadia dan Baek/Lee menciptakan reli panjang.
Berbagai serangan dicoba Apriani/Fadia untuk memaknai gaya permainan Bai/Li.
Namun setelah skor imbang 1-1, laga antara Apriani/Fadia seolah runtuh.
Apriani/Fadia jelas bermain di bawah tekanan dan banyak melakukan kesalahan untuk merebut poin dari Bai/Li.
Mulai dari kurang menguasai bola, terlalu cepat memukul bola, hingga gagal kembali bertahan.
Sang pencetak gol terbanyak sama-sama diblok, dan Apriani/Fadia tertinggal 2-11 saat jeda gim kedua.
Tertinggal jauh rupanya membuat Aprilani/Fadia frustasi.
Ternyata permainan mereka tidak bisa ditingkatkan dan Bai/Lee selalu bisa menghentikannya.
Pada laga pertama, Apriani/Fadia kalah telak 6-21.
Berlanjut di game kedua, Apriani/Fadia mulai saling bertukar tekanan.
Meski sempat tertinggal 4-6, Apriani/Fadia tak menyerah hingga menyamakan kedudukan menjadi 8-8.
Sayangnya, Bai/Li yang punya penguasaan bola lebih baik malah tertinggal 10-11 dari Apriani/Fadia saat jeda game kedua.
Pertandingan belum usai, Apriani/Fadia masih sangat gigih.
Mereka selalu berusaha mencari celah di Bai/Li.
Usai mendapat poin krusial 17-16, Apriani/Fadia justru melakukan kesalahan di lini pertahanan.
Apriani/Fadia kalah di game kedua 16-21.
(Tribunnews.com/Isnaini)