Upaya Sejumlah Negara Evakuasi Warganya dari Lebanon

Negara-negara Barat sedang mempersiapkan rencana darurat untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon setelah konflik antara Israel dan Hizbullah angkatan bersenjata Lebanon meningkat secara dramatis, yang bergabung dengan serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (10/1).

Tidak ada yang memulai penarikan militer besar-besaran. Beberapa negara menyewa jet pribadi karena bandara Beirut tetap buka. Berikut rincian rencana darurat negara tersebut: Prancis tidak memerintahkan evakuasi

Jerman telah mengevakuasi staf kedutaan, keluarga staf diplomatik, dan warga negara Jerman yang rentan dari Lebanon secara tidak perlu. Jerman juga akan mendukung warga negara lain yang mencoba untuk pergi, kata menteri luar negeri dan pertahanan dalam pernyataan bersama pada Senin (30/09).

Hingga berita ini diterbitkan, Prancis belum mengeluarkan perintah agar warganya pergi, meski sudah berencana melakukannya dalam beberapa bulan terakhir. Rencana darurat saat ini fokus pada Siprus dan Bandara Beirut. Prancis juga sedang mendiskusikan pelariannya dengan Türkiye.

Prancis memiliki kapal perang di wilayah tersebut, sementara kapal induk helikopter Prancis akan tiba di Mediterania timur dalam beberapa hari mendatang dan akan mampu merespons keadaan darurat dengan cepat.

Datang dan daftar untuk mendapatkan buletin mingguan Wednesday Bite gratis. Perluas pengetahuan Anda selama seminggu untuk membuat topik lebih menarik!

Kementerian Luar Negeri Yunani telah mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon dan menghindari perjalanan ke sana. Yunani sedang mempersiapkan fregat jika diperlukan bantuan.

Sementara Siprus meminta Yunani menyediakan pesawat untuk membantu mengevakuasi warganya. Diperkirakan terdapat 1.000 hingga 1.500 warga Siprus di Lebanon, meskipun jumlah migran dari Lebanon diperkirakan jauh lebih rendah.

Türkiye juga berhati-hati dalam mengeluarkan warga negara Turki dari Lebanon melalui udara dan laut. Ankara bekerja sama dengan 20 negara agar warga negara asing dapat dipindahkan melalui Turki. Sekitar 14.000 warga Turki terdaftar di konsulat di Lebanon, namun jumlah pastinya belum dapat dikonfirmasi. Australia dan Kanada

Negara ini menawarkan ratusan kursi pesawat untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon, dan pesawat militer telah terbang ke Siprus sebagai bagian dari rencana darurat. Rencana darurat Australia mencakup evakuasi melalui laut. Pemerintah Australia mendesak 15.000 warganya di Lebanon untuk meninggalkan negara itu sementara bandara Beirut tetap dibuka.

Laporan dari Kanada menunjukkan bahwa negara tersebut akan bekerja sama dengan Australia untuk mengevakuasi warganya melalui laut. Rencana tersebut melibatkan kontrak kapal komersial untuk mengangkut 1.000 orang setiap hari, Toronto Star melaporkan. Dari Belgia hingga Tiongkok

Kementerian Luar Negeri Belgia memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan negara itu, tulis kantor berita Belga. Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri Denmark mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon sesegera mungkin. Namun Denmark menyatakan belum mulai berangkat karena masih ada penerbangan komersial dari Lebanon.

Middle East Airlines Lebanon akan mentransfer lebih banyak penerbangan dari Beirut ke tujuan di Eropa untuk memenuhi permintaan ekspor, kata kementerian luar negeri Denmark dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Tiongkok telah mengevakuasi lebih dari 200 warganya dengan aman, kata kantor berita resmi Xinhua. Italia dan Belanda

Italia memangkas staf diplomatik dan menambah staf keamanan di kantor pusatnya di Beirut. Menteri Luar Negeri Antonio Tajani terus mendesak warga Italia untuk meninggalkan negaranya dan meminta Israel menjamin keselamatan pasukan penjaga perdamaian Italia di kawasan.

Belanda akan mengirimkan pesawat militer untuk memulangkan warganya dari Lebanon dalam dua penerbangan pada tanggal 4 dan 5 Oktober, kata Kementerian Pertahanan Belanda pada hari Rabu. Penerbangan ke pangkalan udara militer Eindhoven juga akan tersedia bagi orang-orang dari negara lain, jika tersedia cukup ruang untuk mereka. Inggris dan Amerika Serikat

Inggris telah mengirimkan hingga 700 tentara ke Siprus, memperkuat aset militernya, termasuk penempatan dua kapal Angkatan Laut Kerajaan. Negara ini juga memiliki dua pangkalan militer di Siprus. Inggris menyewa pesawat pribadi untuk mengangkut warganya pada Rabu (02/10) dan penerbangan carteran lainnya akan menyusul, kata media.

Sementara itu, Amerika Serikat memerintahkan pengerahan lebih banyak pasukan ke Siprus untuk membantu mempersiapkan kondisi evakuasi warga Amerika dari Lebanon. Negara tersebut bekerja sama dengan maskapai swasta untuk meningkatkan penerbangan dari Lebanon, yang memiliki banyak kursi untuk warga negara AS, kata Departemen Luar Negeri pada Selasa (10/1).

Ae/se (Reuters)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *