Ungkap Setumpuk Hal Positif Klub Presiden, Qodari: Kalau Bu Mega Tak Ikut, Kembali ke Masing-masing

Wartawan Tribunnews.com Chaerul Umam melaporkan

BERITA TRIBUN.

Menurut Kodari, ada dua hal penting dan menarik dari berdirinya President’s Club yang dinilai positif atau bermanfaat bagi persatuan bangsa sehingga patut didukung dan dilaksanakan.

Pertama, Prabowo Subianto akan mendapat dukungan dan dukungan bagi pembangunan bangsa Indonesia ke depan setelah resmi menjabat sebagai presiden pada Oktober 2024.

Kodari kepada wartawan, Senin (06/05/2024) “Pak Prabowo membutuhkan dukungan dan dukungan politik dari individu yang menjadi Presiden Republik Indonesia.”

Kodari menambahkan, melalui forum ini, Prabowo dapat terbantu untuk memetakan permasalahan negara serta mendapatkan masukan dan solusi dari para presiden terdahulu.

“Kontribusi teknologi mereka tentu sangat membantu kita dalam menghadapi Pak Prabowo dan menjajaki serta mencari peluang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada seperti pengangguran, permasalahan investasi, permasalahan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dan lain sebagainya,” ujarnya.

Kedua, Kodari melihat klub presidensial ini dapat memberikan tambahan dukungan baik di parlemen maupun masyarakat terhadap kepemimpinan Prabowo di Indonesia di masa depan.

“Tentu kita berharap dapat memperoleh dukungan politik lebih lanjut dari presiden-presiden terdahulu, dukungan politik di parlemen misalnya dari Pak SBY, dan dari masyarakat misalnya Pak Jokowi.” .

Kodari melanjutkan, bonus dari masyarakat dapat menjadi pembawa pesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di masyarakat.

Para pemimpin, meskipun memiliki kapasitas politik yang berbeda, memberikan contoh keharmonisan.

Ketiga, mungkin penghargaan ini bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan persatuan dan solidaritas kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah memilih presiden yang berbeda, ujarnya.

Meskipun pembentukan klub presiden baik untuk persatuan nasional, Kodari yakin hal itu merupakan ciri khas setiap mantan presiden.

Ia mencontohkan sikap Megawati terhadap Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri apakah akan bergabung atau tidak dengan klub tersebut.

“Pertanyaan berikutnya apakah Bu Mega akan tampil di President’s Club atau tidak. “Ya, tentu ini akan menjadi pertanyaan banyak orang, tapi pada akhirnya saya kira terserah masing-masing mantan presiden untuk ikut atau tidak mengikuti inisiatif yang dibuat oleh Presiden ke-8, Pak Prabowo Subianto,” ujarnya. dia berkata.

“Biarlah masyarakat menilai para mantan presiden ini dengan alasannya masing-masing, misalnya mau bergabung atau tidak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kodari menyebut ide-ide yang diusung Prabowo secara umum layak dilakukan.

“Jadi, secara keseluruhan, saya melihat manfaatnya dan menurut saya pesan politiknya sangat bagus dan dapat ditindaklanjuti.”

Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo ingin duduk dan berbincang dengan para pendahulunya.

Prabowo menginginkan kaukus presiden yang terdiri dari Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Udhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri.

“Pak sudah berkali-kali bilang ke Prabowo ingin duduk bersama, berdialog jangka panjang dengan presiden-presiden terdahulu ke depan,” kata Dahnil kepada Kompas Ptang Kompas TV, Senin (29//2019). ). 4/2024).

Menurut Dahnil, Prabowo ingin berbagi pengalaman presiden-presiden sebelumnya dalam menjalankan negara.

Selain itu, Prabowo ingin mencari masukan dalam persiapan kabinet pemerintahan.

Dahnil mengatakan, tak hanya pemerintahan Jokowi yang berusaha meneruskan pemerintahan SBY, tapi juga pemerintahan Megawati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *