TRIBUNNEWS.COM – Hamas menembakkan beberapa roket ke Israel hari ini pada peringatan pertama Operasi Banjir Al-Aqsa.
Militer Israel menyebut roket tersebut ditembakkan dari Khan Yunis, di Jalur Gaza. Sirene peringatan diaktifkan ketika serangan terjadi.
Magen David Adom, atau layanan darurat Israel, mengatakan dua orang terluka ringan dalam serangan itu.
Times of Israel melaporkan, kedua korban terkena pecahan peluru dan berada dalam kondisi stabil. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Harofe.
Sementara itu, Brigade al-Qassam, atau sayap militer Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Rudal Makdame M-90 digunakan dalam serangan ini. Objeknya adalah Tel Aviv, ibu kota Israel.
Hamas mengatakan serangan itu adalah bagian dari “degradasi perempuan” yang sedang berlangsung.
Selain itu, tembakan roket tersebut merupakan respons terhadap pembantaian Israel dan pengusiran warga sipil Palestina.
Warga negara Israel akan terus mengikuti instruksi dari Home Front Command.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menandai peringatan pertama perang di Gaza dengan serangan udara.
Perang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel. 1.100 warga Israel tewas dalam serangan ini. Sebanyak 250 orang ditangkap oleh Hamas.
Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina.
Hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi. Israel dituduh melakukan genosida yang disengaja terhadap rakyat Gaza. Hizbullah menyerang Israel
Hizbullah juga menyerang Israel pada peringatan pertama operasi Banjir Al-Aqsa.
Roket Hizbullah menghantam Haifa, kota terbesar ketiga di Israel.
Hizbullah mengatakan mereka menargetkan pangkalan militer di selatan Haifa dengan rudal Fadi 1.
Dua roket berhasil menghantam Haifa yang berjarak 27 kilometer dari perbatasan Lebanon. Lima roket menghantam Tiberias, 65 kilometer dari perbatasan.
Menurut laporan media Israel, sepuluh orang terluka di Haifa dan Tiberias akibat serangan udara.
“Ini adalah bencana pertama yang terjadi di kota ini,” kata Wali Kota Haifa Yona Yahav.
Militer Israel melaporkan bahwa lima roket ditembakkan dari Lebanon ke Haifa.’
“Sebuah roket perlindungan ditembakkan. Kerang ditemukan di daerah tersebut. “Insiden ini sedang diselidiki,” kata militer Israel.
Dikatakan bahwa lima belas roket lagi ditembakkan ke Tiberias. Beberapa di antaranya dapat dihapus.
Polisi Haifa melaporkan beberapa bangunan rusak. Ada beberapa laporan mengenai korban jiwa. Beberapa orang dibawa ke rumah sakit terdekat. Khaled Mashal: Gaza akan menang
Mantan pemimpin Hamas, Khaled Mashal, menyebut kejadian yang terjadi di Gaza saat ini sebagai “Holocaust”.
Dalam pidatonya pada Senin pagi, Mashal mengatakan, penyerangan Hamas pada 7 Oktober 2024 terjadi karena tertutupnya seluruh cakrawala politik.
Mengutip Arab News, dia berterima kasih kepada Hizbullah, Houthi, dan Iran karena telah membantu Hamas. Dia juga meminta negara-negara Arab untuk memberikan bantuan keuangan ke Gaza.
Mashal mendesak masyarakat Gaza untuk tidak kehilangan harapan. Ia pun berjanji akan segera menang.
(Berita Tribun/Februari)