Ukraina Banjir Bantuan, Terbaru Swedia Suntik Rp6,8 Triliun Perkuat Tentara Zelensky Hajar Rusia

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Swedia mengumumkan pengiriman paket bantuan militer senilai USD 443 juta atau Rp 6,8 triliun kepada tentara Zelensky.

Penyerahan bantuan ini diungkapkan langsung oleh Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson pada Senin (9/9/2024).

Dalam laporannya, Jonson menjelaskan paket bantuan yang dikirimkan ke Ukraina meliputi tambahan kapal perang, rudal, dan peralatan kamuflase.

Tak hanya itu, Swedia juga mengirimkan paket amunisi kendaraan tempur infanteri serta pembelian yang akan mendukung transfer jet tempur Gripen di masa depan.

“Kami ingin dapat menyumbangkan Gripen ke Ukraina pada tahap selanjutnya, untuk mendukung pengadaan pertahanan Ukraina,” kata Jonson, dikutip Reuters.

Ini adalah suntikan dana ke-17 yang dikirim Swedia, sebagai tanggapan atas permintaan Kyiv untuk menyediakan lebih banyak sistem pertahanan udara guna melindungi wilayah udara Ukraina dari serangan Rusia.

Meski jumlah bantuan dari Swedia ke Ukraina ditingkatkan, Jonson menegaskan pengiriman jet DOE yang diminta presiden Ukraina akan dibatalkan.

Menurutnya, rencana pemindahan pesawat JAS Gripen ke Ukraina dibatalkan karena pengiriman tersebut akan mengganggu pengenalan pesawat F-16 buatan AS.

“Saat ini, tidak ada rencana untuk mentransfer pesawat JAS Gripen ke Ukraina karena hal ini akan mengganggu produksi F-16,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan. Spanyol Kirim Hadiah Rudal HAWK

Tak hanya Swedia, sejumlah anggota NATO seperti Spanyol juga mengumumkan rencana mengirimkan bantuan untuk membantu Ukraina menghalau serangan Rusia.

Kementerian Pertahanan Spanyol menjelaskan negaranya akan segera menggunakan sistem pertahanan udara HAWK.

Upaya ini mengikuti jejak negara-negara Barat yang meningkatkan dukungan militer dan keuangannya kepada Kiev sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada Februari 2022.

“Menanggapi permintaan sistem pertahanan udara oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kami mengumumkan pengiriman segera baterai lengkap HAWK, termasuk meluncurkan enam rudal,” kata pemerintah Spanyol dalam sebuah pernyataan, mengutip media lokal Pravda. Jerman menawarkan bantuan

Mengikuti jejak sekutunya, Kanselir Olaf Scholz berjanji tidak akan mengendurkan dukungan militernya terhadap Ukraina.

“Dukungan Jerman terhadap Ukraina tidak akan berhenti,” kata Scholz.

“Kami telah mengambil keputusan, kami telah mencapai kesepakatan pertahanan dan mendapatkan pendanaan tepat waktu sehingga Ukraina akan terus bergantung sepenuhnya pada kami di masa depan,” tambahnya.

Sejauh ini Jerman telah mengirimkan empat dari 12 unit IRIS-T SLM ke Kyiv, dan dua sistem lagi akan dikirimkan pada akhir tahun ini.

Sebagian besar senjata tersebut dikatakan memiliki jangkauan 40 kilometer dan kemampuan berputar 360 derajat, yang dapat membantu Ukraina menembak jatuh rudal jelajah yang digunakan Rusia.

“Di Ukraina, IRIS-T telah menembak jatuh lebih dari 250 rudal, drone, dan rudal jelajah sejauh ini, menyelamatkan banyak nyawa, dengan tingkat keberhasilan yang mengesankan sebesar 95 persen atau lebih,” kata Scholz. AS Kerahkan F-16

Sebelum Barat bergegas meningkatkan pertahanan untuk membantu Ukraina, AS telah menjanjikan hadiah jet tempur F-16 kepada tentara Zelensky.

Kedatangan F-16 diklaim dapat membantu militer Ukraina membangun kembali angkatan udaranya yang saat ini kekurangan sumber daya akibat serangan Rusia.

Lockheed Martin F-16 telah lama masuk dalam daftar keinginan Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali meminta sekutunya untuk mengirimkan sekitar 130 jet tempur F-16 dengan sistem senjata 20 mm seperti bom, roket, dan rudal.

Namun Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menegaskan pihaknya tidak akan menyediakan jet tempur F-16 yang diminta Ukraina dalam upaya menghentikan serangan Rusia.

Penolakan ini awalnya dimaksudkan Amerika Serikat untuk mencegah peningkatan jumlah kematian warga sipil di Gaza yang mencapai 39.000 orang.

Namun setelah melalui proses negosiasi yang panjang, pengiriman pesawat F-16 batch pertama akhirnya tiba di Ukraina.

“Ukraina telah menerima gelombang pertama jet tempur F-16 generasi keempat buatan AS, Bloomberg melaporkan pada 31 Juli,” kata seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip Kyiv Independent.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *