Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Bogor, Wali Murid Sebut Uang Jajan Anaknya Bisa Dihemat

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Pemerintah mengadakan uji coba makanan bergizi gratis di Sekolah Dasar (SD) 1 Kedung Babak Kota Bogor.

Vivin, kepala sekolah dasar, memberi tahu pemerintah tentang proyek tersebut.

Saya sangat berterima kasih kepada Pak Prabowo dan Wakil Presiden Pak Jibran yang telah mengadakan uji coba makanan gratis di SDN 1 Kedung Badak, kata Wiwin dari SDN Kedung Babak Bogor, Senin (9/12/2024).

Anak Waiwi duduk di bangku kelas tiga SD Kedung Babak. 

Menurutnya, makanan yang disiapkan pemerintah memotivasi anak-anaknya untuk bersekolah.

“Kami bersyukur kepada Tuhan karena anak-anak kami senang bersekolah sekarang karena makanan di sekolah gratis,” kata Vivin.

Diakui Vivian, program tersebut bertujuan untuk mengurangi pengeluarannya.

“Khususnya bagi saya, menjadi ibu rumah tangga membantu saya menghemat pengeluaran, sehingga kami dapat menghemat uang yang biasanya kami habiskan untuk anak-anak kami,” kata Vivian.

Wiwin pun merasa lebih tenang dengan program pemberian makan ini karena anak tidak lagi bermain sembarangan.

“Biasanya anak-anak bisa makan junk food tanpa kita sadari, kami merasa lega karena pemerintah menyediakan program makanan sehat ini,” kata Vivian.

Ia mengatakan, pemerintah berharap program ini bisa terlaksana di masa depan.  Menurutnya, makanan yang disajikan kepada para pelajar membawa banyak manfaat.

“Kami berharap kasus ini diberikan kepada pemerintah untuk difasilitasi, tidak berhenti sampai di situ saja,” pungkas Vivian. 

Sebelumnya, Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meninjau evaluasi Program Gizi Gratis. 

Program tahun ini dilaksanakan pada Senin (9/12/2024) di Tanah Sareal, Kota Bogor.

Juru bicara PCO Dedek Prayudhi dan Hariko Vivawa Satria menghadiri peninjauan program penting tersebut oleh Presiden Prabowo Subianto.

Mereka berasal dari Badan Gizi Nasional yang bekerja di bidang gizi di Bogor.

Pantauan Tribunnews di kawasan tersebut, ada sekitar 51 pekerja yang menyiapkan program gizi gratis di layanan pengisian gizi tersebut. 

Di dalamnya terdapat ruangan-ruangan yang diatur fungsinya mulai dari ruang pendingin, tempat penyimpanan kering, tempat laundry, tempat penyimpanan bahan baku, tempat distribusi dan tempat pemisahan. 

Petugas terlihat menyiapkan makanan untuk dihidangkan kepada siswa PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA. 

Menu pagi ini adalah nasi putih, ayam goreng, brokoli cincang dan jagung, pisang dan susu. 

Program nutrisi gratis kini disajikan dalam wadah stainless steel. Makanan didistribusikan menggunakan dua truk yang mampu mengangkut ribuan porsi.  Proses pembagian makanan bergizi gratis di Food Filling Unit, Tanah Sareal, Bogor pada Senin (9/12/2024). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Kepala Pelayanan Pemenuhan Nutrisi Tanah Sareal Ayu Pertiwi mengatakan, mereka memasok 3.018 porsi sehari. 

Ayu mengatakan set menunya berubah setiap hari. 

“Hari ini menu kami ayam goreng dengan sayur, brokoli, dan jagung. Lalu kami sajikan ayam fillet teriyaki dengan sayur, buncis, dan wortel. Oleh karena itu, menunya berganti setiap hari,” kata Ayu, warga sekitar.

Ayu mengatakan timnya sudah mulai bekerja sejak pukul 19.00 WIB.

Ia mengatakan, tim persiapan harus terlebih dahulu menyiapkan berbagai sayur dan bumbu. 

Kemudian giliran tim pengolah yang bekerja, mereka mulai bekerja sekitar pukul 01.00 WIB pagi. 

Kemudian pada pukul 04.00 WIB tim sortir datang untuk membagi pangan olahan kepada tim pengolah. 

“Setelah dikemas, diantar oleh tim pengantar yang memulai pengiriman. Kami ada 2 mobil. “lalu gelombang kedua mobil 1 jam 10, mobil 2 jam 11” sapa hai.

Ia mengatakan, waktu istirahat para siswa sudah ditetapkan dan dibagikan.

“Karena pagi kita kirim ke TK dan SD karena mereka pulang pagi dan istirahat di pagi hari. Sorenya ke SMP dan SMA karena siang hari mereka istirahat dan sorenya kita kirim,” kata Ayu pada Senin (9/12/2024) makanan di Tana Sarial sudah selesai. Proses pendistribusian makanan bergizi di unit pembuat.

Sementara itu, Ayu mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi unit pelayanan di Tanah Sareal. 

Menurut dia, timnya dikelola oleh pekerja muda dan lulusan sehingga belum memiliki pengalaman di bidang katering. 

Diakuinya, tidak semua orang yang bekerja di bagian pelayanan bisa memasak. 

Jadi mereka masih saling belajar. Jadi masih saling melengkapi. Sebagai kelompok persiapan, tidak semua orang bisa memotong sayuran dengan cepat dan akurat. Namun, masih proses, tentu kadang ada yang tergores. Pisaunya “hambatan,” kata Ay. 

Ayu mengatakan, program gizi gratis ini terkesan scam. Namun ia juga mengingatkan bahwa masih banyak orang yang bekerja siang dan malam di belakang program pemberian pakan. 

“Ini program karena kami bekerja dari pagi, tim persiapan juga mendedikasikan waktunya untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anak,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *