Ubedilah Bandingkan Kaesang dengan Eks Kepala Bea Cukai Makassar: dari Mana Kekayaan Putra Presiden?

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.

Ubedillah tiba di Gedung KPK pada Rabu sore bersama pengacaranya dengan mengenakan batik lengan pendek berwarna coklat.

Ubedillah dan pengacaranya berada di gedung merah putih itu selama kurang lebih satu jam.

Laporan tersebut merujuk pada sewa jet pribadi yang digunakan Kasang Pangarep dan Erina Goodono saat berkunjung ke Amerika Serikat.

Harga untuk Gulfstream G650 berkisar dari $13.000 hingga $19.750 per jam.

“Sewa bernilai jutaan dolar jarang terjadi, atau ada sesuatu yang tidak wajar dalam gaya hidup itu.”

98 aktivis ini menyinggung gaya hidup mewah keluarga Jokowi dan membenarkan cerita yang diberitakan Ubedillah 2,5 tahun lalu. 

Menurutnya, kini masyarakat mempertanyakan gaya hedonistik fasilitas jet pribadi Kaisang, apakah itu fasilitas pemerintah atau swasta.

“Hari ini kita memberitakan jet pribadi atau gaya hidup mewah karena ada pertanyaan besar, dari mana anak presiden mendapat kekayaan sebesar itu?” Ubedila penuh dengan pertanyaan.

Ubedillah menyandingkan Andhi Pramono, mantan Kepala Dinas Bea dan Cukai Makassar, yang keluarganya juga kerap dipenjara namun langsung diperiksa komisi antirasuah hingga pengadilan memvonisnya 10 tahun penjara.

Putra presiden ini diketahui hidup mewah, menggunakan jet pribadi untuk bepergian ke Amerika Serikat.

Kejadian ini menarik perhatian semua orang.

Menurut Ubedillah, kehidupan luar biasa putra Presiden ini mengingatkan kita pada laporannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi 2,5 tahun lalu yang menuduh adanya korupsi dan pencucian uang (TPPU) di keluarga kerajaan.

Ini merupakan kunjungan Ubedillah yang keempat ke KPK.

Pengacara Ubedillah Badru, wakil Kamal, mengaku membenarkan penuturan kliennya tentang gaya hidup mewah bayi laki-laki Jokowi 2,5 tahun lalu.

Presiden Republik Indonesia, termasuk anak-anaknya, meyakini bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum.

“Beberapa petugas bea cukai segera ditindak, tapi kenapa tidak (anak presiden),” kata MP Kamal.

Kamal mengatakan, laporan dugaan korupsi dan TPPU merupakan langkah mengembalikan reputasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Oleh karena itu, jika petugas bea cukai segera dihukum oleh pengadilan, jika ada prinsip kesetaraan dalam hukum, maka anak presiden harus diperiksa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *