TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Akses permodalan menjadi salah satu kunci penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan daya saing pengusaha.
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi terus mendorong kehadiran koperasi sebagai jembatan akses permodalan untuk mengembangkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Salah satu instrumen pembiayaan pemerintah adalah dana bergulir Lembaga Pengelola Dana Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Sebagai penerima dana bergulir, Muhammad Sadi, anggota Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPPS) BMT Al-Bahjah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berhasil mengembangkan usahanya di pasar internasional.
Berawal dari perajin lokal, Sadi kini berhasil mengolah sampah plastik menjadi produk rotan sintetis berkualitas tinggi yang banyak diminati di pasar domestik dan ekspor. Produknya seperti kursi dan furnitur lainnya berhasil menembus pasar Turki dan Jerman.
“Saya bersyukur atas dukungan LPDB-KUMKM melalui KSPPS BMT Al-Bahjah. Dana terus menerus yang saya terima sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha, khususnya untuk membeli mesin produksi,” kata Sadi dalam keterangannya, Selasa (12/11). . / 2024).
Hal yang menarik dari kisah sukses Sadi adalah proses kreatifnya dalam mengolah sampah plastik menjadi produk yang bernilai tambah untuk pasar dalam negeri. Dengan inovasi yang baik, Sadi berhasil mengubah sampah plastik menjadi rotan sintetis yang berkualitas dan ramah lingkungan.
“Awalnya saya hanya membuat bangku dari rotan alam. Seiring berjalannya waktu saya tertantang untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Akhirnya muncullah ide untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan baku rotan sintetis. kata Sadi.
Menurut Sadi, perusahaannya semakin berkembang seiring dengan penguatan permodalan yang diterimanya dari BMT Al-Bahjah.
“Usaha ini saya mulai dari nol sepuluh tahun yang lalu. Berkat dukungan KSPPS BMT Al-Bahjah dan akses permodalan dari dana bergulir LPDB-KUMKM, usaha saya terus berkembang. Alhamdulillah, peralatan mesin ini juga merupakan hasil usaha saya. modal dari koperasi,” kata Sadi.
Kesuksesan Sadi membawa dampak positif tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga masyarakat sekitar. Saat ini, perusahaan Sadi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 50 orang. Hal ini jelas sangat membantu dalam menciptakan lapangan kerja di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Sementara itu, CEO LPDB-KUMKM Supomo mengatakan dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM dapat menjadi alat yang efektif dalam memperkuat permodalan koperasi dan meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia.
“Dengan tarif layanan yang kompetitif dan syarat yang mudah, dana bergulir memberikan akses permodalan yang lebih luas bagi para pengusaha yang selama ini kesulitan mendapatkan pembiayaan dari perbankan. Kami bangga atas keberhasilan Pak Sadi. Hal ini menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa UMKM Indonesia dengan dukungan yang tepat dapat bersaing di pasar modal. pasar global,” kata Supomo.
Selain itu, Supomo menambahkan LPDB-KUMKM akan tetap berkomitmen menyalurkan dana bergulir kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia khususnya sektor produktif seperti yang dilakukan Pak Sadi.
“Kami berharap semakin banyak koperasi yang bisa berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” tegasnya.
Supomo menegaskan, sinergitas koperasi dan LPDB-KUMKM tercipta untuk menjawab tantangan dan peluang yang dihadapi koperasi Indonesia.
“Kami yakin dengan dukungan pemerintah dan seluruh pihak yang berkepentingan, koperasi akan menjadi penopang utama perekonomian nasional. Melalui penyaluran dana bergulir, kami ingin merangsang tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru dari kalangan koperasi, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas masyarakat,” jelas Supomo.