TRIBUNNEWS.COM – Tyson Fury vs Oleksandr Usyk (19/5/2024) Masih ada cerita di balik perebutan gelar tinju dunia.
Cerita tersebut datang dari kubu Tyson Fury yang menambahkan komentar usai kekalahannya dari Usyk.
Seperti yang diketahui banyak orang, petinju itu dijuluki Raja Gipsi karena perpisahannya dengan Oleksandr Usyk.
Kekalahan itu membuat Fury kehilangan gelar kelas berat WBC yang sudah lama dipegangnya.
Ia mengatakan tersingkir pada ronde kedelapan adalah perbedaan dalam tinju.
Hal ini memberikan momentum bagi Oleksandr Usyk di mata para juri.
Beberapa saat kemudian, Fury mengungkap apa yang terjadi.
Saya melihat ada pemikiran berbeda dari para pelatih yang mendampingi saya di pinggir lapangan.
Petinju asal Manchester itu ingin tampil maksimal usai disingkirkan Usyk.
Artinya lawan ingin merespons dengan lebih agresif.
Pemain berusia 35 tahun itu yakin jika bertindak agresif, ia bisa mengalahkan Usyk dalam hal poin.
Selain itu, Tampilan yang lebih agresif berpotensi membuat lawannya kecolongan.
Namun dia tidak melaksanakan rencana ini.
Pasalnya, pelatih yang datang bersamanya punya ide lain.
Menurut mereka, Fury masih lebih baik dari Usyk meski sudah tersingkir.
Pelatih meminta Fury mempertahankan strateginya.
Ternyata pilihan ini tidak memberikan hasil terbaik.
Tyson Fury kehilangan sabuk juara yang sangat dibanggakannya.
Selain itu, rekor sempurna Fury pun gagal.
Kini tercatat rekor 34 kemenangan dan 1 kekalahan.
“Kami memiliki pertarungan hebat untuk disaksikan para penggemar. Saya selalu berbicara tentang gaji dan relaksasi,” kata Fury, menurut BJPENN.
“Terima kasih Oleksandr untuk itu. Itu adalah pertandingan.”
“Saya pikir saya sudah cukup untuk menang. Tapi kau tahu, Saya bukan seorang hakim.
“Saat berkompetisi, Anda tidak bisa menilai,” jelasnya.
Tapi dia tidak ingin menyesali apapun.
Fury tetap percaya diri dengan segala prestasi dan kesuksesan yang diraihnya selama ini di dunia tinju profesional.
“Jika (pelatih) mengatakan saya terlambat di babak terakhir, saya akan berusaha lebih agresif dan menyelesaikan pertandingan lebih cepat.
“Tetapi mereka mengatakan kepada saya bahwa saya unggul dan meminta untuk melanjutkan strategi yang telah saya tetapkan.
“Tapi itu masa lalu. Saya tidak menyesal.”
“Kemudian, Saya punya banyak kemenangan dan saya bersyukur kepada Tuhan untuk itu,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Guruh)