Laporan jurnalis Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masih banyak mitos yang beredar di masyarakat Indonesia tentang stroke.
Salah satunya menusuk jarinya dengan jarum yang masih diyakini masyarakat Indonesia sebagai pertolongan pertama penyakit pitam.
Mengenai hal tersebut, dokter spesialis saraf RSPI, dr. Sahar Aritonang, Sp. N, M.Si.Med, FINS menegaskan, kepercayaan tersebut hanyalah mitos.
“Katanya kalau kena stroke, ‘oh, cepat tusuk jarimu’. Atau tusuk telingamu dengan jarum agar pembuluh darahnya tidak pecah. Jadi itu jelas mitos,” tegasnya dalam media briefing secara virtual. . Selasa (29/10/2024).
Stroke sendiri terjadi akibat pecahnya pembuluh darah sehingga menimbulkan penyumbatan.
Jadi tidak benar memasukkan jarum untuk mencegah pecahnya pembuluh darah.
Selain menyebabkan infeksi, mempercayai mitos ini bisa membuat penderita stroke terlambat mendapat pengobatan yang tepat.
Padahal, dalam kasus stroke, sebuah konsep adalah waktu emas dalam pengobatan. Ilustrasi merawat pasien stroke di rumah sakit. (aamc.org)
“Misalnya terlambat berobat, stroke ini akan mengakibatkan kecacatan,” jelasnya.
Kecacatan pada penyakit pitam sebenarnya bisa dicegah jika penderita segera mendapat pengobatan.
Faktanya, stroke bisa disembuhkan jika tidak menunda membawa penderita ke rumah sakit.
“Bisa disembuhkan, kecacatan bahkan bisa dikurangi jika segera ke rumah sakit. Jadi ada mitos tertentu,” tutupnya.