TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kampanye kesadaran kanker payudara terus berlanjut.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di antara 200 jenis kanker, kanker payudara merupakan kanker terbanyak di dunia dan lebih banyak menyerang wanita.
Hal ini menjadikan kanker payudara sebagai masalah kesehatan yang memerlukan penanganan serius. Tips untuk mengurangi risiko kanker payudara
Menurut ahli bedah onkologi, Dr. Iskandar, Sp.B.Subsp.Onk(K), MPH memberikan tips untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Biasakan terlebih dahulu dengan pemeriksaan yang bisa Anda lakukan sendiri, yakni pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
“Sebaiknya lakukan pemeriksaan payudara sendiri antara hari ke 7 dan 10 hari pertama haid,” ujarnya.
Caranya adalah dengan berdiri di depan cermin, lalu turunkan kedua tangan lalu angkat kedua tangan untuk memeriksa kondisi payudara.
Kemudian lihat dari depan dan samping.
“Lakukan pengecekan ini secara rutin setiap bulannya,” ujarnya. Yuk deteksi dini SADARI atau kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (khusus)
Jika pada pemeriksaan SADARI ditemukan kelainan seperti perubahan struktur payudara atau terbentuknya tumor, segera menjalani pemeriksaan klinis payudara (SADANIS).
Hal ini terutama dianjurkan untuk wanita berusia di atas 40 tahun dan berisiko tinggi terkena kanker payudara.
Lakukan pemeriksaan klinis, seperti mammogram atau USG payudara, di fasilitas kesehatan terdekat.
Jika SADARI dan SADANIS dilakukan secara rutin dan benar, kanker payudara dapat dideteksi sejak dini sehingga mempunyai peluang besar untuk disembuhkan.
Trik yang kedua adalah menjaga berat badan tetap ideal. Kurangi asupan karbohidrat, makanan yang diasap atau dipanggang, dan berbagai daging olahan, serta perbanyak makan sayur dan buah, serta makanan alami dan sehat lainnya.
Dengan memperhatikan pola makan dan menjaga berat badan ideal, kita bisa mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara.
Selain itu, alangkah baiknya jika Anda berhenti minum minuman beralkohol dan merokok.
Pasalnya, perokok aktif dan pasif berpotensi meningkatkan rasio kanker payudara.
Terakhir, olahraga teratur juga penting untuk hidup sehat jangka panjang.
Anda tidak perlu melakukan olahraga berat dalam waktu singkat, namun usahakan selalu meluangkan waktu untuk berolahraga di tengah aktivitas sehari-hari. kampanye SADARI
Terkait pencegahan kanker, Sri Harian, Sales Director PT Uni-Charm Indonesia Tbk mengatakan pihaknya, YKPI (Yayasan Kanker Payudara Indonesia), telah melakukan berbagai upaya untuk mengikuti kampanye SADARI di Indonesia.
Hingga saat ini, pihaknya bersama YKPI telah memberikan pendidikan SADARI kepada kurang lebih 15.000 perempuan di Indonesia, khususnya perempuan berusia 15 hingga 20 tahun.
Kemudian, dalam rangka Bulan Peduli Kanker Payudara tahun ini, lebih dari 400 siswa SMP dan SMA diajari SADARI bersama YKPI di Jakarta.
Selain itu, pihak tersebut juga mengadakan pelatihan SADARI dan sesi tanya jawab untuk lebih dari 100 perempuan di perusahaan kami.
“Kunci pengobatan kanker payudara adalah deteksi dini. Oleh karena itu, pada tahun 2021 ini kami akan mencanangkan slogan ‘Ayo SADARI Setelah Haid’ dan mengajak seluruh perempuan di Indonesia untuk memeriksakan payudaranya,” ujarnya.