Reporter Tribune.com Cherul Um melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat ekonomi dan direktur riset Pusat Reformasi Ekonomi Peter Abdullah meyakini tren positif investasi akan terus berlanjut pada tahun 2024, meski ada serah terima pemerintahan dari Presiden Joko Widodo di masa depan. (Jokowi) kepada Presiden Pravo Subianto
Dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024), ia mengatakan, “Target investasi tersebut diperkirakan dapat dicapai pada tahun ini meski terjadi pergantian pemerintahan.”
Peter menjelaskan, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir peralihan kekuasaan akan berdampak pada perekonomian nasional karena hal tersebut tidak terjadi karena arus investasi yang masuk ke Indonesia saat ini.
Diakui Peter, kepercayaan investor berinvestasi di Indonesia tidak lepas dari keberhasilan pemilu kemarin dan kelancaran peralihan kekuasaan dari Jokowi ke Prabowo Subianto.
“Keberhasilan pemilu dan kelancaran peralihan kekuasaan berdasarkan permasalahan empiris telah memberikan kepercayaan kepada investor untuk berinvestasi di Indonesia. Dia berkata, “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang pergantian pemerintahan.”
Selain itu, Peter, Menteri Investasi baru di pemerintahan baru, harus menekankan kelanjutan kerja Bahil Lahdalia dalam menarik investasi di Indonesia.
Ia mengatakan, kiprah Pak Bahlil sebagai Menteri Investasi yang baru harus dilanjutkan.
Peter juga mengingatkan pemerintah akan situasi ekonomi Indonesia yang stabil, karena situasi global di masa depan masih belum pasti akibat perang dan ketegangan antara Amerika Serikat dan blok Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara.
“Pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan pada kisaran 5% pada tahun 2023 jika didukung oleh pemilu,” ujarnya.
Perekonomian Indonesia sangat stabil di tengah gejolak global. Tapi itu tidak bisa dianggap yang paling kuat di dunia. Ia juga mengatakan, “Dapat diterima jika terjadi sedikit penurunan perekonomian Indonesia.”
Peter menambahkan, tren positif investasi di Indonesia tidak lepas dari kinerja Kementerian Investasi yang berpotensi membantu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah volatilitas global.
Peter mengatakan Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah meyakinkan investor baik dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia.
Ia juga memperkirakan Bahlil berhasil melampaui target investasi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebesar Rp1.400 triliun (101,3%) dan jumlah investasi pada tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
“Kinerja Kementerian Investasi patut diapresiasi karena mampu melampaui target dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah volatilitas global.”