TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perubahan di sektor travel diharapkan tidak hanya memberikan jawaban atas kebutuhan wisatawan dan pebisnis, tetapi juga mendukung pertumbuhan perekonomian lokal di tempat seperti Bali dan Bandung.
Bali sebagai salah satu destinasi wisata mancanegara terpopuler memiliki kebutuhan perjalanan yang tinggi.
Wisatawan di Pulau Dewata kerap mencari layanan transportasi yang tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga fleksibel untuk mengakomodasi perjalanan ke berbagai destinasi wisata.
Sementara itu, Bandung dengan keindahannya sebagai kota wisata domestik menawarkan berbagai layanan transportasi kelas satu.
Kota ini menjadi tujuan populer bagi wisatawan yang mencari pengalaman kuliner, alam, dan berbelanja.
Novia, Project and Marketing Manager Get&Ride, mengatakan industri transportasi di Indonesia terus berubah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan kenyamanan dan kualitas.
Salah satunya adalah aplikasi rental mobil premium yang memberikan solusi efisien dan menarik bagi pengguna di kota-kota besar.
“Penyewaan mobil mewah di segmen high end terus meningkat terutama di destinasi wisata utama dan kota bisnis,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran rental mobil berkualitas di segmen premium akan menandai babak baru industri transportasi di Indonesia.
Masyarakat diminta tidak tergiur dengan harga sewa mobil wisata yang murah
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat akan melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan angkutan, umum, dan sewa.
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Jabar Bapak Agus Pribadi mengatakan, penyelidikan telah dilakukan untuk memastikan seluruh kendaraan yang digunakan masyarakat untuk mudik ke rumahnya saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Liburan tahun 2025 cocok. dan aman.
“Bagi kami, keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama berlibur (Nataru) adalah yang terpenting. Oleh karena itu, kami ingin masyarakat dapat berlibur dengan nyaman dan aman,” kata Agus belum lama ini.
Agus meminta masyarakat yang ingin berlibur tidak tergiur dengan harga sewa mobil wisata yang murah.
Masyarakat harus melihat apakah mobil ini ada izinnya, atau bukunya sah,” ujarnya.
Agus juga meminta perusahaan bus dan pengemudi memeriksa kondisi kendaraannya sebelum mengangkut penumpang.
“Jadi mohon (saat Natal) pengendara tetap menaati aturan. Jangan sampai ada yang melanggar, karena berpotensi menimbulkan bahaya keselamatan,” ujarnya.
Dishub Jabar memperkirakan akan ada 28 juta orang yang beraktivitas pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.