Laporan Tribunnews.com oleh jurnalis Nitis Khawaro
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Bapak Hera F. Harin, Executive Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Bank of Central Asia (BCA), mengatakan BCA terbukti digunakan untuk kegiatan perjudian online (judol). itu telah memblokir akun pelanggan.
Sayangnya, Hera enggan menjelaskan berapa jumlah rekening yang diblokir BCA.
Namun, dia hanya menegaskan pemblokiran merupakan ketentuan yang berlaku.
BCA juga telah memblokir rekening yang digunakan untuk transaksi perjudian online sesuai ketentuan hukum yang berlaku, kata Hella saat dihubungi Tribun News, Sabtu (23 November 2024).
Pak Hera mengatakan BCA selalu berkomitmen mendukung upaya pemerintah, regulator, otoritas dan aparat penegak hukum dalam memberantas perjudian online di Indonesia.
Ia mengatakan: “BCA selalu mengikuti peraturan, proaktif melaporkan kepada otoritas terkait secara berkala, dan aktif bekerja sama dengan otoritas berlisensi dalam memproses rekening nasabah yang menunjukkan aktivitas transaksi mencurigakan, termasuk transaksi perjudian online.”
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) diketahui telah memblokir lebih dari 380.000 situs judi online (Judol) sejak 20 Oktober atau pada masa pemerintahan baru Prabowo Subianto.
Pemblokiran ratusan ribu situs judi online ini merupakan hasil kerja sama dengan Otoritas Pemberantasan Judi Internet yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Budi Gunawan.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutiya Hafid mengatakan Otoritas Pemberantasan Judi Online telah mengajukan permintaan pembekuan beberapa rekening bank.
“Hanya pada bulan November, yaitu hanya di wilayah kerja desk Judol saja, kami mengajukan 651 permohonan. Setelah itu, rekening bank tersebut akan dilacak atau diblokir,” jelasnya.
Sedangkan PT Bank Central Asia (BCA) menjadi bank yang paling banyak digunakan untuk transaksi perjudian online selama periode 8 Agustus 2023 hingga 19 November 2024.
Berdasarkan catatan Komdigi, rekening judi online yang diserahkan ke Bank BCA sebanyak 517 rekening, dengan urutan kedua adalah Bank BRI dengan 126 rekening, Bank BNI pada urutan ketiga dengan 58 rekening, Bank Mandiri dengan 75 rekening, dan Bank CIMB Niaga dengan 24 rekening rekening Bank BSI. 3 akun.
Berikutnya Sinarmas, Permata, Maybank, Seabank, Paninbank, dan Mega Bank masing-masing punya rekening. Jadi totalnya 821 akun.
“Sebagian besar kita kuasai, antara lain Bank BCA, Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank BSI, dan Bank Danamon,” kata Mutia.
Artinya kerjasama yang kuat dengan perbankan kembali sangat dibutuhkan, karena denyut nadi perjudian online kembali ada di rekening atau aliran uang, lanjutnya.