TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lubna Puteri Azzara, Ketua Presiden Komunitas Tim Wanita, mengatakan perempuan merupakan pilar utama dalam membangun masa depan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu, kata dia, perempuan harus diberi kesempatan yang sama dalam pendidikan, pekerjaan, dan kepemimpinan.
“Kami membuka pintu untuk kemajuan lebih lanjut,” kata Lubna dalam keterangannya, Senin (13 Mei 2024).
Pengumuman tersebut disampaikan setelah Staf Khusus Kemenpora RI Alia Laxono meresmikan komunitas tim putri di Aula Kemenpora RI.
Usai acara pembukaan, digelar talkshow bertema “Berinvestasi pada Perempuan: Peran dan Tantangan Perempuan dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.
Ia mempunyai harapan besar bahwa perempuan, terutama anggota tim perempuan, akan menjadi kekuatan pendorong di balik perubahan peran perempuan, memberdayakan perempuan untuk lebih berani bersuara dan membangkitkan semangat mereka untuk mencapai potensi yang mereka miliki.
“Lebih banyak kesetaraan dan peluang untuk membangun kehidupan yang kaya dan inovatif akan berkontribusi pada pembangunan negara,” katanya.
Komunitas Girls Squad menyadari pentingnya mengintegrasikan strategi untuk mengoptimalkan sarana dan sumber daya yang tersedia untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan memajukan hak-hak perempuan, mengingat semua keterbatasan dan tantangan yang ada. Kami sepenuhnya menyadari bahwa hal ini diperlukan
“Kuota pemimpin perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, pendidikan dan pelatihan kesehatan dan kesejahteraan, persamaan hak, dan lain-lain,” ujarnya.
Talkshow tersebut juga menampilkan empat sosok hebat perempuan. Melissa A. Hamid, Ketua Women Entrepreneur Banom BPP Hipmi, mengatakan perempuan menghadapi tantangan dua kali lebih banyak dibandingkan laki-laki untuk bertahan dalam peran tertentu saat menjalankan bisnis.
Namun hal ini diharapkan tidak menjadi hambatan, melainkan menjadi insentif bagi perempuan untuk mengambil langkah maju.
“Selain itu, persiapan utama untuk menjadi seorang perempuan pengusaha adalah mental, dan pemberdayaan perempuan bukan sekedar slogan,” kata Melissa.
Sementara itu, Alia Laxono, Sekretaris Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga, mengatakan perempuan harus mencari lingkungan yang mendukung mereka dalam mengeksplorasi kemampuannya untuk menjadi perempuan yang berkarir di industri yang mereka sukai dan minati. .
Lebih lanjut Alia mengatakan, perempuan saat ini sudah seharusnya disibukkan dengan kegiatan yang lebih positif dan bermanfaat.
Narasumber ketiga adalah Dr. dari Dewan Pembina Komunitas Girl’s Squad. Wa Ode Suriana mengatakan, menjadi seorang istri dan ibu bukanlah halangan bagi perempuan untuk bekerja. Hal ini dimungkinkan jika Anda sehat. Menjadi sehat pikiran, jiwa, pikiran, dan tubuh.
“Meskipun saat ini kita mendukung dan memperjuangkan persamaan hak dan kepemimpinan, kita harus terus mendukung nilai-nilai budaya Indonesia,” tambah Wa Ode Suriana.
Turut serta dalam kegiatan ini Dita Ayu Ulandari Dita, Bendahara Forum Akrak Indonesia, Puteri Indonesia Sulawesi Barat 2024, yang mengatakan bahwa dukungan dari dalam dan luar diri kita dikatakan akan memberikan dampak yang sangat besar dalam perjalanan kita dalam mengeksplorasi kemampuan dalam sebuah bidang tertentu.
“Salah satu standar ganda yang lazim di dunia maya adalah alat yang digunakan pengguna internet untuk membandingkan perempuan dengan tujuan merendahkan mereka,” katanya.
Namun, sebagai wanita modern, kita tidak bisa berhenti bekerja hanya karena ada hal buruk yang datang dari luar yang tidak kita inginkan.
“Kami harus mencintai diri sendiri, kata-katamu untukmu,” kata Ditto
Sekretaris Jenderal Handrima Rakapota menambahkan, keberadaan tim perempuan merupakan langkah awal dalam membangun masyarakat yang inklusif dan dinamis.
“Tempat di mana seluruh perempuan mempunyai kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi secara penuh,” tambahnya.