Tokoh Israel Soal Kamala Harris Pengganti ‘Presiden Zionis yang Terakhir’

TRIBUNNEWS.COM — Terjadi gejolak di Israel seiring dengan mundurnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden dari pencalonannya kembali pada pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2024.

Joe Biden dikenal sebagai pendukung utama Israel yang saat ini memerangi Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.

Biden kini digantikan oleh mantan Wakil Presiden Kamala Harris. Dukungan terhadap Benjamin Netanyahu diperkirakan akan berkurang menyusul pengunduran diri Biden.

Saat ini dukungan terhadap negara Zionis oleh negara-negara Uni Eropa terus menurun, bahkan Mahkamah Internasional (ICJ) telah memutuskan bahwa Benjamin Netanyahu bersalah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Menurut Haaretz, warga Israel sulit menafsirkan potensi Kamala Harris sebagai pengganti Biden.

Surat kabar Yahudi tersebut menyoroti dukungan Harris di masa lalu untuk Israel, yang serupa dengan kritik Biden terhadap Israel atas jumlah korban sipil dalam perang Gaza dan menyerukan gencatan senjata.

Alon Pinkas, mantan konsul jenderal Israel di New York, mengatakan bahwa dengan kepergian Biden, Israel mungkin telah kehilangan presiden Zionis terakhirnya.

“Kandidat baru dari Partai Demokrat akan mengubah dinamika itu,” kata Pinkas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang semakin berselisih dengan pemerintah AS terkait perang Israel di Jalur Gaza, belum secara terbuka mengomentari kepergian Biden.

Meski Biden sendiri bukan seorang Yahudi, ia menyebut dirinya seorang Zionis. “Tidak harus menjadi Yahudi untuk menjadi Zionis,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Kamala Harris disebut-sebut sebagai sosok yang lebih kritis dalam mengekspresikan kemanusiaan.

Ia menyatakan, pasca serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, terjadi bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.

Dia dikutip pada bulan Maret oleh Jerusalem Post yang mengatakan bahwa “Orang-orang di Jalur Gaza kelaparan.”

Ia juga meminta Tel Aviv memberikan bantuan kepada warga Gaza yang kelaparan, serta membuka jalan untuk memberikan bantuan kepada warga Gaza.

Sementara itu, Kamala Harris dipastikan menjadi calon presiden pengganti Joe Biden.

Seluruh 50 ketua negara bagian dari Partai Demokrat telah mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden baru dari partai tersebut, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Para pemimpin mengadakan konferensi melalui telepon pada hari Minggu setelah Presiden Joe Biden mengumumkan dia mengundurkan diri sebagai calon dari partai tersebut.

Harris “didukung penuh” untuk menang, kata salah satu sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *