Toko Kimia Diminta Perketat Penjualan Air Keras, Warga dan Aparat Jadi Korban Penyiraman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polisi meminta toko bahan kimia meningkatkan penjualan air sadah karena adanya penyemprotan terhadap dua petugas polisi.

Setidaknya ada dua kasus penyemprotan air keras di wilayah Jakarta Barat dalam sebulan terakhir.

Air tersebut menyebabkan korban mengalami luka parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Pada Minggu (09/01/2024), sepasang suami istri yang sedang melintas di Jalan Nusa Indah, Cengkarang, Jakarta Barat, disiram air keras oleh rekannya.

 Akibatnya, pria tersebut mengalami luka parah di sekujur tubuhnya hingga membuatnya sulit melihat.

Belum lama ini, dua anggota polisi tim Patroli Presisi Polda Metro Jaya menjadi korban pelemparan air keras saat hendak mengakhiri perkelahian di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, pada Sabtu (21/09/2024).

Di saat yang sama, polisi di Jakarta Barat kerap menemui dan menangkap kelompok pemuda atau pelajar yang hendak melakukan perlawanan namun membawa air keras.

Terkait bahaya campuran bahan kimia tersebut, Kapolres Jakarta Barat, Kapolres M Syahduddi mengatakan pihaknya akan bangkit dan melakukan upaya untuk mengakhiri perkelahian atau kejahatan serupa.

Jadi sebelum terjadi perkelahian, kami langsung melakukan tindakan defensif untuk membubarkan mereka, kata Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya (24/9/2024).

“Dan apabila ada diantara mereka yang menggunakan senjata tajam, membawa senjata tajam atau terlibat dalam apapun yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba atau minuman beralkohol, pasti akan dilakukan tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Syahduddi mengimbau toko-toko kimia lebih selektif dalam menawarkan barangnya kepada konsumen.

Bahkan jika seseorang datang dengan alasan membutuhkan air sadah untuk pekerjaannya.

Pasalnya, pelaku yang menyiramkan cairan asam ke kedua polisi tersebut menggunakan pekerjaannya sebagai alat tukar informasi untuk mendapatkan cairan kimia tersebut.

“Salah satu pelakunya (menuangkan cairan asam ke 2 petugas polisi di Kembangan) adalah seorang oknum yang berprofesi sebagai buruh bengkel. Meski bisa jadi orang yang ada di toko kimia itu membeli, mungkin mereka tidak tahu kalau itu akan digunakan untuk melakukan kejahatan. sebuah kejahatan,” kata Syadhuddi.

“Karena bengkel karoseri menggunakan bahan kimia tersebut untuk membersihkan karat atau logam yang berkarat sehingga membantu perbaikan bodi mobil,” imbuhnya.

Kendati demikian, Syahduddi memastikan pihaknya akan melibatkan tim Bhabinkamtibmas untuk mengimbau pemilik toko kimia di Jakarta Barat agar lebih selektif.

“Jika menjual barang kimia, pastikan cairan kimia tersebut dirancang untuk memperbaiki barang tersebut,” kata Syahduddi.

“Tidak akan digunakan untuk kepentingan atau kegiatan kriminal kecuali untuk kelompok seperti mereka,” tutupnya. Balas Dendam Para Petarung

Seolah tak punya rasa bersalah, salah satu tersangka berinisial ISE (23) tampak santai saat diboyong polisi ke hadapan awak media saat jumpa pers soal pelemparan air keras terhadap 2 anggota Polri, Barat. Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/09/2024).

Ia bahkan dengan tenang beberapa kali menatap kamera tim pers dan tersenyum kecil.

Saat polisi memanggil nama depannya, ISE langsung mengangkat tangan percaya diri.

Jika ditelusuri lebih lanjut, ISE tampak menunjukkan sikap tersebut karena merasa puas dengan membalas dengan melemparkan cairan keras saat pertengkaran tersebut.

Pasalnya, menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Kompol M Syahduddi, pada tahun 2023 ISE menjadi korban penyiraman air keras saat terjadi perselisihan.

“ISE tidak bisa melihat mata kirinya. Setelah diperiksa polisi, ISE mengetahui bahwa dia adalah korban penyiraman air keras saat terjadi perselisihan pada tahun 2023,” kata Syahduddi dalam konferensi pers, Selasa.

“Saat ISE terjadi konflik antar kelompok, yang terlibat disiram air keras, mengenai mata kirinya dan menyebabkan kebutaan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Syahduddi, penyemprotan air keras kepada tim Patroli Presisi Polda Metro Jaya saat menghentikan konfrontasi ISE dengan timnya merupakan bagian dari aksi balas dendam.

Korban adalah ketika seseorang atau lawan mengajak berkelahi dan menyiapkan asam atau HCL untuk mencelakakan atau melukai lawannya, jelas Syahduddi.

Termasuk polisi yang datang untuk membubarkan atau mencegah terjadinya perang, tambahnya. (m40)

Penulis: Nuri Yatul Hikmah

Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Polisi minta toko kimia lebih selektif dalam menjual barang menyikapi peningkatan serangan air keras.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *