Toko Indra Prasta Jadi Bank Mini di Tengah Warga Desa Gambiranom

TRIBUNNEWS.COM – Ada sebuah toko yang menarik sekitar sepertiga perhatian di jalan desa.

Tak ayal, mata penghuni yang lewat tertuju pada kilatan lampu yang berkedip-kedip di papan tulis yang tulisannya bergerak, yakni teks mengalir.

Apalagi di sore hari, saat matahari mulai tenggelam di bawah ufuk barat, papan running text semakin terlihat.

Toko Indra Prasta, Gambiranom RT01 RW07, Baturetno, Wonogiri itu pasar kecil, kata dewan.

Dulu bangunan tokonya belum seluas dan selengkap sekarang.

Saat didirikan, toko Agus Sudibyo hanya berukuran 2 meter persegi, untuk memenuhi syarat pengiriman tunai dan kuota.

Kini Toko Indra Prastha telah berkembang menjadi one stop shop layaknya bank mini yang menawarkan berbagai transaksi pembayaran dan kredit.

Alhamdulillah, tokonya saat ini seluas 12 meter persegi, menjual berbagai produk yang dibutuhkan minimarket. Juga menawarkan bensin di minimarket, menawarkan Pinjaman Modal Ultra Mikro (UMi) dan berbagai transaksi pembayaran sebagai agen BRILink. Dia menjelaskan kepada Tribune News pada Selasa (23/4/2024) sore.

Agus menceritakan, dirinya pertama kali terjun ke dunia wirausaha pada tahun 2011 sebagai pengusaha penjualan pulsa dan kuota.

Kemudian pada tahun 2014 ia memulai toko kelontong dan mencoba mengembangkan usahanya.

Pada tahun 2016, Agus resmi menjadi agen Brilink karena rekomendasi dari pegawai bank.

Kurang lebih setahun berlalu, ia mengaku hasil menjadi agen BRILink kurang menggembirakan.

Namun, ia memilih bertahan dan fokus berjualan kebutuhan sehari-hari kepada tetangga sekitar toko.

“Awalnya saya ditawari jadi agen, banyak yang tidak mau karena berlarut-larut, tapi saya coba dulu. Lalu sekitar setahun tidak ada untung,” katanya:

“Kebanyakan masyarakat belum mengetahui tentang agen BRILink, saat itu hanya ada dua agen dalam satu kecamatan, sehingga masyarakat masih belum mengetahuinya.”

“Nah, setahun kemudian, saya mulai merasakan penghasilan menjadi agen BRILink dan para pengguna agen BRILink mulai sibuk,” jelasnya.

Ia terbantu dengan sistem perbankan di wilayahnya yang mengharuskan pegawai bank melakukan pembelian di agen BRILink.

Bank di wilayahnya mengharuskan mereka membeli minimal Rp 25rb dari toko Indra Prasta dengan kartu debit BRI.

Selain menjual produk, promosi belanja pegawai BRI juga dilakukan dengan memperkenalkan agen BRILink kepada masyarakat.

Diakui, langkah tersebut sukses karena warga sekitar kemudian mengetahui fungsi dan manfaat agen BRILink di Toko Indra Prasta.

Hingga saat ini, Agus telah menyelesaikan hampir 100 transaksi sebagai agen BRILink dengan rata-rata 3.000 transaksi per bulan.

Transaksi yang paling banyak digunakan nasabah adalah transaksi pulsa, listrik, pinjaman, cicilan, transfer dan pembayaran tunai.

“Jadi tergantung tanggalnya, tanggal 1-5 biasanya saya tarik tunai karena hari gajian, lalu tanggal 20 saya setor tunai, transfer untuk cicilan dan tagihan,” kata bapak satu anak ini. Jelajahi Ultra Mikro

Perjuangan Agus sebagai agen BRILink tidak hanya sekedar menerima transaksi di tokonya.

Beliau juga aktif melakukan scouting terhadap nasabah BRI.

Dalam hal ini masyarakat ingin menggunakan layanan pinjaman Ultra Mikro (UMi).

Salah satu upaya yang dilakukan Agus adalah dengan menggalakkan pinjaman ultra mikro pada acara HUT Kemerdekaan di desanya.

“Waktu itu bulan Agustus ada kegiatan. Saya ikut sosialisasi di desa, banyak yang ikut pertemuan, banyak yang ketemu, tanya, lalu daftar ke saya dan kumpulkan kebutuhannya,” jelasnya. . Sosialisasi Ultra Mikro oleh Agen Brilink di Desa Gambiranom Baturetno Wonogiri (Do. Agus Sudibyo)

Menurut Agus, pinjaman UMi banyak digemari warga karena mudah digunakan tanpa agunan.

Selain itu, pinjaman ini tersedia bagi mereka yang membutuhkan modal kurang dari AMD 5 juta.

Hal ini memudahkan pengguna UMi yang terdaftar di Toko Indra Prasta karena sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani untuk keperluan pertanian.

“Petani butuh modal karena setelah panen kalau mau tanam kadang bingung modalnya, jadi untuk UMi bisa mengajukan melalui agen BRILink dan syaratnya mudah dan tanpa jaminan.” Jika Anda tahu, Anda tidak membutuhkannya. Pertanyaan lain,” jelas Agus.

Apalagi kehadiran UMI juga untuk menekan peredaran rentenir di desa.

Rentenir sangat menyulitkan masyarakat pedesaan yang suku bunganya tinggi.

Suku bunga pinjamannya mencapai 10 persen dibandingkan bunga 6 persen yang ditawarkan UMi BRI.

“Harapan UMi juga membantu masyarakat rentenir, yang dulu pernah pinjol ke rentenir bisa melirik UMi BRI karena lebih murah dan suku bunganya lebih mudah, malah win-win.”

Agus mengungkapkan tidak hanya UMi, produk pinjaman BRI lainnya juga menjadi jawaban atas segala permasalahan keuangan.

Seperti pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

Beliau juga merupakan nasabah KUR.

Agus mengatakan, dana KUR sebesar 15 juta yang disalurkan pada tahun 2018 digunakan sebagai dana cadangan.

Saya sudah mengajukan permohonan kebutaan selama dua tahun dan sudah membayar satu tahun untuk persyaratan lainnya. Pelayanan sosial terhadap lingkungan

Setelah bertahun-tahun berbisnis sebagai agen BRILink, Agus bersyukur atas hasil yang diraihnya.

Beberapa waktu lalu, akibat menjadi agen BRILink, ia membeli mesin Gran Max dan itu pun untuk menunjang operasional toko dengan layanan baru berupa delivery order.

“Biasanya mobil digunakan untuk mengantarkan pesanan makanan ke pedagang, kemudian pendapatannya juga saya gunakan untuk berinvestasi di sebidang tanah yang berjarak 500 meter dari rumah,” jelas Agus.

Tak hanya itu, rasa syukur Agus diwujudkan dalam kegiatan bakti sosial.

Selama beberapa bulan ia mengalokasikan sebagian hartanya untuk membangun jamban terbuka di sekitar kuburan desanya.

“Karena kesulitan dan kurangnya toilet, saya menabung sejumlah uang dan mengabdikan sebagian hidup saya untuk pelayanan sosial. Saya mengalokasikan sekitar 6 juta dram untuk pembangunan toilet. Senang saya bisa. Tolong, ”katanya sambil tersenyum.

Kedepannya, Agus berharap dapat terus menjadi agen BRILink dengan berbagai inovasi di industri perbankan.

Ia tak menampik adanya persaingan di antara agen BRILink yang jumlahnya semakin meningkat.

Bahkan tak jauh dari tempatnya, ada empat agen BRILink yang sama-sama meraup untung dari transaksi bank yang tersedia.

Itu sebabnya dia menerapkan berbagai strategi. Termasuk menghadirkan promosi kesepakatan kepada pengunjung toko.

“Saya tawarkan promo 5 transaksi, 1 transaksi gratis, pelayanannya harus ramah, kalau ada yang mengganggu saya untuk transfer, saya kasih pulsa dulu, tapi pilih yang saya kenal dan deal saja.

Agus juga mengapresiasi dukungan BRI yang selalu memperhatikan mitranya.

Termasuk dukungan alat pendukung sehari-hari bagi agen BRILink khususnya mesin EDC.

“Kalau agen lain saya dikasih mesin EDC ganda, berkat dukungan BRI yang juga banyak membantu dalam hal lain,” jelasnya. Kepala Cabang BRI Solo Slamet Riadi, Agung Ari Wibowo saat ditemui di kantornya, Senin (18/3/2024) (TribunSolo.com/Chrysnha)

Kepala Cabang BRI Solo Slamet Riyadh Agung Ari Wibowo menjelaskan pentingnya menggaet nasabah dari kepemilikan usaha mikro dalam pengumumannya.

“Tujuannya untuk memberdayakan layanan dengan membuka seluas-luasnya usaha dan ekosistem ultra mikro, sehingga memudahkan usaha kecil mengakses modal usaha,” jelasnya.

Penyaluran kredit kepada pelaku usaha ultra mikro juga dikatakan akan meningkatkan jumlah nasabah di berbagai kalangan.

Antara lain Klaster Usaha, KUBE, Pasar Tradisional, Kelompok Tani, Kelompok Nelayan, Kelompok PNM Mekar dari ekosistem pedesaan lainnya.

Sementara itu, Agung mengatakan, sejak kemitraan ini, banyak nasabah yang bisa melakukan upgrade dari non-bank ke perbankan.

Dalam kesempatan lain, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan AgenBRILink terbukti membantu masyarakat mempermudah bertransaksi tanpa harus ke cabang atau ATM. Ini menciptakan nilai ekonomi dan sosial pada saat yang bersamaan.

“Agen BRILink akan mengadopsi hybrid banking, apalagi proses internal layanan perbankan sudah digital, namun interaksi dengan nasabah melalui agen tetap seru,” jelasnya.

AgenBRILink merupakan upaya organisasi untuk membangun kemampuan pemberdayaan.

Hal ini tidak lepas dari menjadi kampiun inklusi keuangan yang merupakan salah satu cita-cita besar perusahaan pada tahun 2025.

Inklusi keuangan harus bersifat kualitatif karena berkaitan dengan kesejahteraan. Diketahui, pemerintah menargetkan mencapai 90 persen inklusi keuangan pada tahun 2024.

Agen Laku Pandai BRI atau AgenBRILink dapat menjawab spesifikasi nasabah pada tingkat keuangan secara umum.

Saat ini masih banyak nasabah yang lebih memilih melakukan transaksi perbankan melalui agen.

Sebagai referensi, BRI melaporkan pada Desember 2023, jumlah agen BRILink di 61.067 desa di Indonesia akan mencapai lebih dari 740.000. Pada saat yang sama, volume transaksi mencapai 1427 triliun dram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *