Tok! Biaya Haji 2025 Turun, Jadi Rp89,4 juta Per Jemaah

 

Tribunnews.com, Jakarta – VIII DPR RI Komisi, bersama dengan Menteri Agama Republik Indonesia dan Badan Organisasi Haji (BPH), setuju untuk menentukan jumlah biaya organisasi haji (BPIH) pada 1446 H/2025 M. IDR 89,4 juta per gereja.

Angka ini telah turun hampir 4 juta IDR, dibandingkan dengan BPIH tahun lalu, yang mencapai 93,3 juta IDR per orang.

Komite DPR VIII HAJJA Ketua Komite Pengeluaran, Abdul Waheed, mengatakan bahwa biaya organisasi haji (BPIH) pada 1446 h/2025 AD sesuai dengan Pedoman Presiden Prabowo Subianto.

Meskipun musim gugur, Wahid memastikan bahwa layanan haji masih terawat dengan baik.

“Menurut instruksi Presiden Prabovo, kami mencoba menemukan kata -kata sehingga biaya haji tidak mengganggu para peziarah di masa depan, tetapi dapat meningkatkan kualitas layanan untuk membuatnya lebih baik dan lebih berkelanjutan,” katanya. Dia mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa (1 Juli 2025).

“Karena efisiensi tidak terbatas pada angka, tetapi setiap yang dihabiskan untuk dihabiskan memiliki pengaruh yang tulus pada kenyamanan dan kenyamanan peziarah haji,” katanya.

 

Wahid mengatakan keputusan itu adalah menyeimbangkan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan biaya gereja besar dengan manfaat di masa depan. 

“Menurut visi pemerintah, kami mempromosikan efisiensi sehingga nilai subsidi dari manfaat dana haji dapat lebih berkelanjutan dan, di sisi lain, mengurangi beban peziarah,” katanya.

Partainya bekerja keras untuk mengurangi komponen BIPIH yang dibayarkan oleh masyarakat tahun ini dan nilai yang dibayarkan oleh Haji Financial Management Agency (BPKH). 

“Syukurlah, setelah pertemuan maraton, kami dapat mengurangi volume BPIH tahun ini sekitar 4 juta RP dibandingkan dengan proposal pemerintah,” katanya setelah BPIH ditetapkan oleh AD, 2025 pada 1446. 

Dengan menggunakan skema ini, komponen BIPIH dikurangi menjadi 600.000 IDR per orang, sedangkan nilai manfaat total dikurangi menjadi 1 triliun IDR. 

“Hasil dari keputusan ini adalah efektivitas dana haji untuk pendanaan berkelanjutan di masa depan. Tetapi kami juga bergerak pada sejumlah hal yang perlu dilihat, ”katanya.

“Kami ingin memastikan bahwa iklan BPIH 1446 H/2025 bahkan dapat merampingkan lebih jauh tanpa mengorbankan kemampuan dan kualitas layanan haji,” lanjutnya. 

Wahid menambahkan bahwa penting bagi Kementerian Agama untuk mengembangkan krisis di tempat -tempat yang rentan untuk memberi gereja layanan ibadat maksimal. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *