Koresponden Berita Tribune Geeta Erwan melaporkan
Tribun News, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilaporkan lolos dari korban jiwa dalam perebutan wilayah Bebida, Distrik Panayi, Provinsi Papua Tengah, yang dikuasai Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Perebutan kawasan Bibeda terjadi setelah tim PPM yang dipimpin Andes Kogoi asal Jinpunto, Sulawesi Selatan, Rosli (40) di Distrik Pania Timur, Provinsi Papua Tengah pada Selasa (11/6/2024). . ).
Kolonel Arch Yogi Ngroho, Petugas Penerangan Polisi Habama, mengungkapkan, setelah membunuh dan membakar Rasoli di dalam mobilnya, Tim OPM Andys Kogoya melarikan diri dari kawasan Pania Timur menuju kawasan Bibeda yang letaknya bersebelahan dan masih berada di kawasan yang sama daerah. Kabupaten Paniai.
Ia mengatakan, pasukan TNI terus mengejar PKO yang melarikan diri ke kawasan Bibeda.
Terakhir, pada Jumat (14/6/2024), pasukan TNI berhasil merebut wilayah distrik Bibeda yang dikuasai PPM.
Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/06/2024), Yogi mengatakan: “Saat operasi perebutan kawasan Bibeda dilakukan, PPM dengan kejam melindungi personel PMO dari anggota masyarakat di kawasan Bibeda yang dijadikan tameng manusia.”
Namun prajurit TNI yang bertugas tidak tertipu sedikit pun dengan taktik OPM, lanjutnya.
Ia mengatakan, para prajurit TNI tetap bersikap profesional dan menjaga rasa kemanusiaan dengan selalu mengarahkan senjatanya ke arah OPM dan menembak hanya di ujung laras agar tidak ada yang menembaki warga secara tidak sengaja.
Yogi juga mengatakan, berkat tindakan profesionalnya dalam bela kemanusiaan, para prajurit TNI mampu merebut wilayah distrik Bibeda tanpa merugikan TNI dan warga distrik Bibeda.
Selain itu, prajurit TNI juga mengamankan sejumlah besar amunisi dan senjata milik OPM.
Dia ditemukan di tengah distrik BBC.
Amunisi dan meriam tersebut konon tertinggal saat tim OPM melarikan diri dari kejaran prajurit TNI.
Berdasarkan foto yang diperoleh Tribunnews.com, sejumlah pisau, parang, kapak, bayonet, laptop, dan alat komunikasi juga terlihat di antara amunisi dan senjata yang ditemukan TNI.
Panglima Kogaboylan III Letjen TNI Richard T.H. Tembubolon mengatakan, aksi tersebut merupakan upaya TNI untuk menciptakan situasi aman dan layak di Papua.
Pengumuman ini ia sampaikan setelah menerima pesan tentang hasil perebutan distrik Bebidinsky.
“Tindakan profesional pasukan TNI menduduki wilayah Bebida yang dikuasai PKO merupakan upaya TNI untuk menciptakan situasi aman dan layak di wilayah Papua, serta menimbulkan korban jiwa yang tidak bersalah di kalangan masyarakat. operasi penegakan hukum dilakukan,” kata Richard.