Tiru Perkataan Hakim Saldi Isra, Prastowo Sebut Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah

Laporan reporter Tribunnevs.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Staf Khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Justinus Prastovo menegaskan Lembaga Bea dan Cukai (BC) bukanlah tempat sampah.

Hal itu ia sampaikan dengan mencontoh perkataan Hakim Saldi Isra pada sidang pemilihan presiden di gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta beberapa waktu lalu.

Kemudian, kata Saldi, jika seluruh persoalan terkait tahapan pemilu dilimpahkan ke Mahkamah Konstitusi, maka MK akan seperti keranjang sampah yang di dalamnya ditempatkan seluruh persoalan kontestasi politik.

Meniru Saldi, Prastovo mengatakan bea cukai bukanlah keranjang sampah, seolah-olah semua permasalahan bisa dilimpahkan ke lembaga negara tersebut.

“Kalau saya pinjam [kata-kata] Pak Saldi Isra yang saya hormati saat sidang di MK, MK itu bukan keranjang sampah. Saya juga ingin sampaikan bahwa bea dan cukai bukanlah keranjang sampah, di mana adanya” dan jika semua masalah hanya bisa diselesaikan di BC”, ujarnya dalam konferensi tersebut. pers di DHL Express Servicepoint – JDC, Soevarna Business Park, Tangerang, Banten, Senin (29/04/2024).

Sadarilah bahwa masyarakat cenderung menyalahkan segala permasalahan adat istiadat akibat ketidaktahuan masyarakat. Oleh karena itu, Prastovo mengatakan masyarakat harus terus melakukan edukasi.

“Kami memahami bahwa hanya karena ketidaktahuan masyarakat saja maka kita perlu terus melakukan edukasi. Maka dari itu kita memerlukan bantuan terus-menerus dari rekan-rekan kita, bersama-sama kita mengedukasi masyarakat untuk lebih memahami, agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan. masa depan”. dia berkata.

Menurut Prastov, urusan kepabeanan sebagian besar berada di tangan Perusahaan Simpanan (PJT).

Dia mengatakan, bea dan cukai biasanya memeriksa barang yang sampai di Indonesia hanya dengan memeriksa dokumen. Dokumen dasar ini akan digunakan untuk pemrosesan lebih lanjut.

“Sampai saat ini soal PJT. Ini sekaligus meluruskan hal-hal ke masyarakat,” tuturnya.

Seperti diketahui, Bea dan Cukai (BC) belakangan menjadi sorotan netizen menyusul dua kasus yang viral yakni pemberian barang kiriman dari Korea ke SLB di Indonesia yang digelar hingga tahun 2022 dan pembelian sepatu senilai 10,3. Rp. juta dengan pajak Rp 31,8 juta.

Untuk barang konsesi yang dikirim dari Korea ke SLB di Indonesia yang terblokir mulai tahun 2022, diselesaikan dengan meminta Bea Cukai menyerahkan langsung ke SLB.

Barang tersebut awalnya dikenakan biaya karena bea cukai tidak mengetahui bahwa itu adalah hadiah. Akhirnya setelah viral beberapa hari lalu, terlacak ke DHL dan SLB bisa menerima barang tanpa membayar biaya apapun.

Terkait pengiriman sepatu seharga Rp 10,3 juta namun harus membayar bea cukai di Bandara Soekarno Hatta sebesar Rp 31,8 juta, Menteri Keuangan Sri Muliani mengatakan, pihaknya menemukan indikasi harga tersebut diberitahukan oleh perusahaan kurir (PJT). lebih rendah dari yang seharusnya.

Selain kasus penyerahan sepatu, bendahara negara juga menyebut ada kasus serupa lainnya yakni penyerahan action figure (Robotika). Dia memperkirakan kedua kasus tersebut menjadi viral karena diberlakukannya bea masuk dan pajak.

“Dalam dua kasus tersebut ditemukan indikasi bahwa harga yang diberitahukan oleh pihak jasa kurir (PJT) lebih rendah dari harga sebenarnya (sesuai invoice). Oleh karena itu, petugas BC melakukan koreksi untuk keperluan penghitungan bea masuk dan pajak,” kata Sri. Muliani seperti disebutkan dalam akun Instagramnya, Minggu (28/04/2024).

Shri Muljani mengatakan, kedua kasus tersebut telah selesai setelah bea masuk telah dibayar dan barang telah diterima oleh penerima barang.

Namun permasalahan ini sudah teratasi karena bea masuk dan pajak sudah dibayar sehingga barang sudah diterima oleh penerima barang, ujarnya.

Sri Muliani mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta Bea dan Cukai (BC) meningkatkan pelayanan dan proaktif. Untuk dapat mengedukasi masyarakat mengenai kebijakan yang sesuai dengan hukum.

“Saya juga meminta BC untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait agar pelayanan dan penanganan permasalahan di lapangan dapat berjalan dengan cepat, tepat, efisien untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,” jelasnya.

Caption Staf Khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Iustinus Prastov pada konferensi pers di DHL Express Servicepoint – JDC, Soevarna Business Park, Tangerang, Banten, Senin (29/04/2024) Dok: Endrapta Pramudhiaz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *