Laporan reporter Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di Kediri, Jawa Timur, dikabarkan banyak orang yang terjangkit Chikungunya.
Menurut WHO, Chikungunya merupakan penyakit yang ditularkan melalui virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Ketika seseorang terinfeksi virus chikungunya, dapat menyebabkan demam dan nyeri sendi yang parah.
Nyamuk pembawa virus diketahui menggigit sepanjang hari, meski sebagian besar aktivitasnya mungkin terjadi pada pagi dan sore hari.
Gejala chikungunya antara lain:
1. Muncul antara 4 dan 7 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Namun, Chikungunya jarang berakibat fatal.
2. Kebanyakan gejala biasanya hilang dan berlangsung selama 2-3 hari. Penyakit ini ditandai dengan demam yang datang secara tiba-tiba dan seringkali disertai nyeri sendi.
3. Tanda dan gejala umum lainnya termasuk nyeri otot, sakit kepala, mual, kelelahan, dan gatal-gatal. Nyeri sendi biasanya ringan dan biasanya berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu.
Mencegah Chikungunya
Dari website Kementerian Kesehatan, Seperti halnya demam berdarah, pencegahan chikungunya dilakukan dengan mengurangi risiko gigitan nyamuk, salah satunya dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui tindakan 3M Plus, sebagai berikut:
1. Penyimpanan air diperlukan.
2. Tutup tempat penyimpanan air dengan baik.
3. Daur ulang bahan yang dapat menahan air.
Saat ini, langkah Plus (tambahan) yang dapat dilakukan untuk mendukung 3M adalah:
1. Taburkan bubuk bate ke dalam tangki air.
2. Masukkan ikan pemakan nyamuk.
3. Gunakan obat nyamuk.
4. Pasang kelambu pada jendela dan termostat rumah.
5. Menanam tanaman untuk mengusir nyamuk.
6. Hentikan kebiasaan menggantung pakaian di tempat terbuka.
7. Memperbaiki saluran air yang tidak berfungsi dengan baik.
8. Bekerja sama untuk membersihkan lingkungan.