Laporan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejauh ini China masih menjadi negara tujuan utama ekspor dan impor nonmigas Indonesia.
Plt Kepala BPS Amalia Adingar Vidyashanti mengatakan, ekspor nonmigas ke seluruh negara atau wilayah tujuan utama mengalami kenaikan secara bulanan. Angka tertinggi adalah Tiongkok sebesar $5,66 miliar pada Oktober 2024.
Amalia dalam keterangan BPS, Jumat (15/11/2024), mengatakan nilai ekspor nonmigas ke China tercatat sebesar US$5,66 miliar, meningkat 6,03 persen dibandingkan September 2024.
Berdasarkan laporan BPS, selain China, ada dua negara tujuan ekspor besar yakni Amerika dan India. Ketiga negara tujuan ekspor ini menyumbang 43,48 persen terhadap total ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2024.
Amalia menyatakan, Nilai ekspor nonmigas ke Amerika sebesar $2,34 miliar, meningkat 5,92% dibandingkan September 2024.
Sementara nilai ekspor nonmigas ke India tercatat sebesar US$ 2,02 miliar, tumbuh 46,16% dibandingkan bulan sebelumnya.
Amalia menjelaskan, setiap tahunnya nilai ekspor ke Amerika dan India mengalami peningkatan, sedangkan nilai ekspor ke China mengalami penurunan.
Di sisi lain, Tiongkok juga menjadi negara regional utama impor Indonesia pada Oktober tahun ini. Pangsa Tiongkok terhadap total impor nonmigas Indonesia dilaporkan sebesar 35,19%.
“Impor nonmigas dari Tiongkok mencapai US$6,43 miliar, lebih tinggi dibandingkan bulanan atau tahunan,” kata Amalia.
Sumber impor kedua adalah Jepang sebesar $1,50 miliar, meningkat $1,24 miliar dibandingkan September 2024.
Sementara itu, Singapura menjadi negara terbesar ketiga dengan nilai impor sebesar $1,09 miliar, meningkat sebesar $0,79 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Dijelaskannya, sumber impor lapis kedua dan ketiga Indonesia adalah Jepang dan Singapura, dengan pangsa negara-negara tersebut sebesar 8,22% dan 5,96%.