Tingkatkan Kualitas Sperma Sebelum Inseminasi, Ini Tips yang Disarankan Dokter Spesialis Andrologi

Laporan Aisyah Nursyamsi, reporter TribuneNews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebelum melakukan prosedur inseminasi atau Intra Uterine Insemination (IUI), banyak hal yang harus dipersiapkan. 

Salah satunya adalah menjaga dan meningkatkan kualitas sperma pada pria. 

Oleh karena itu, pakar andrologi Dr. William, S.P. Dan berbagi tips meningkatkan kualitas sperma sebelum pembuahan. 

Pertama-tama, jaga berat badan ideal. Untuk mengetahui berat badan ideal, Anda bisa menggunakan indeks massa tubuh (BMI) atau indeks Broca (BI). 

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mencapai berat badan ideal. 

Di antaranya dengan menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi dan sehat, serta rutin melakukan aktivitas fisik, misalnya olahraga. 

Namun, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan saat berolahraga.

Pria yang sedang hamil tidak dianjurkan melakukan olahraga berat atau berlebihan. 

“Tidak disarankan yang berat atau berlebihan. Kurang bagus. Yang penting kestabilan, bukan bobotnya,” ujarnya dalam diskusi media yang diselenggarakan RS Pondok Indah, Rabu (20/11/2024).

Kedua, Anda harus mempunyai waktu istirahat yang cukup. Tak hanya fisik, pikiran juga butuh istirahat. 

Jika kurang istirahat maka kualitas sperma pun tidak akan baik. 

“Dianjurkan istirahat 7-8 jam. Terutama pada malam hingga pagi hari,” ujarnya. 

Istirahat malam hingga pagi hari berkaitan dengan aktivitas hormon testosteron. 

Testosteron adalah hormon seks utama pada pria yang diproduksi di testis. 

Hormon ini diketahui lebih banyak diproduksi pada waktu-waktu tertentu, seperti tengah malam hingga dini hari. 

Ketiga, hindari rokok dan vaping untuk menjaga kualitas sperma. Keduanya mengandung zat yang kurang baik bila diserap tubuh. 

Keempat, memperbanyak asupan nutrisi yang baik. 

Kelima, perawatan organ reproduksi. Khusus bagi pria, salah satu organ reproduksi yang wajib dilindungi adalah testis atau buah zakar. 

Dr Guglielmo juga mengatakan bahwa testis tidak boleh terkena suhu yang terlalu tinggi. 

Ia menyimpulkan: “Tidur dengan celana ketat atau celana dalam ketat, menutupi testis. Ini tidak baik untuk aliran darah. Saya khawatir aliran darah testis tidak maksimal.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *