Timnas Indonesia yang Dulu Bukanlah yang Sekarang, 6 Poin Bukan Hal Mustahil untuk Dicuri Garuda

TRIBUNNEWS.COM – Kekuatan timnas Indonesia saat ini lebih baik, terutama sebelum menghadapi Bahrain dan China di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Jika ditengok ke belakang, Timnas Indonesia dulunya merasa minder saat menghadapi tim seperti Bahrain atau China.

Bahkan saat bertemu rival regionalnya Thailand, Vietnam atau Malaysia, timnas Indonesia sudah emosi.

Apalagi menghadapi Bahrain dan China yang rangking FIFAnya lebih baik dari Garuda.

Merujuk pada rekor pertemuan Timnas Indonesia sebelumnya dengan Bahrain dan China di laga internasional.

Timnas Indonesia mendapatkan hasil buruk setiap kali melawan dua negara dari region berbeda. Mohammed Ali (kiri) dari Bahrain berduel dengan Gunawan Dwi Kahyo dari Indonesia pada laga kualifikasi Grup E Piala Dunia 2014 di Stadion Nasional Bahrain di Rafah, Rabu (29/2/2012). Bahrain menang 10-0. (Foto AFP/Adam John)

Misalnya saja saat bertemu Bahrain, Timnas Indonesia mencatatkan tiga kekalahan dalam empat pertarungan.

Faktanya, kekalahan Timnas Indonesia di laga terakhir melawan Bahrain meninggalkan kenangan pedih.

Betapa tidak, timnas Indonesia kalah tragis dan memalukan karena dikalahkan Bahrain dengan skor 10-0.

Momen itu terjadi pada tahun 2012 ketika Timnas Indonesia menghadapi Bahrain dengan kekalahan sepuluh gol yang tak terbalas.

Gelaran laga kualifikasi Piala Dunia 2014 di Stadion Nasional Bahrain, Rabu (29/2/2012).

Tuan rumah Bahrain secara brutal menyerahkan kekalahan paling memalukan sepanjang sejarah kepada timnas Indonesia.

Selain kekalahan tersebut, Timnas Indonesia kembali mengalami dua kekalahan lagi melawan Bahrain di tahun berbeda.

Timnas Indonesia masing-masing kalah dari Bahrain 3–1 (Piala Asia 2004) dan 0–2 (Kualifikasi Piala Dunia 2014). Suporter Timnas Indonesia menampilkan koreografi pendukung Timnas Indonesia saat menghadapi Australia pada laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (10/9). /2024). , Pertandingan berakhir imbang 0-0. Tribun/Herudin (Mimbar/Heru)

Satu-satunya hasil positif didapat saat Timnas Indonesia bertemu Bahrain di Piala Asia 2007.

Timnas Indonesia menang 2-1 atas Bahrain berkat gol Budi Sudarsono dan Bambang Pamangkas.

Setelah hampir sepuluh tahun berlalu, kini timnas Indonesia berpeluang kembali menghadapi Bahrain.

Dengan kekuatan gabungan pemain lokal, pemain naturalisasi, dan pemain ekspatriat yang saat ini dimiliki timnas Indonesia.

Garuda diperkirakan akan lebih banyak bicara dan memberikan perlawanan keras terhadap Bahrain di putaran ketiga.

Memang benar timnas Indonesia berhasil meraih poin di dua laga awal melawan tim sekelas Arab Saudi dan Australia.

Bahkan, level timnas Indonesia pun semakin meningkat dan ini menjadi bukti bahwa mereka tak lagi minder dengan tim-tim kuat Asia.

Dan Bahrain berpeluang menjadi tim pertama yang mengalahkan timnas Indonesia di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pertarungan Timnas Indonesia untuk mencuri tiga poin dari Bahrain berlangsung pada Kamis (10/10/2024) pukul 23.00 WIB. Pesepakbola timnas Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum bertanding melawan timnas Filipina pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Selasa (11/6/2024). Indonesia menang melawan Filipina dengan skor 2-0. tribunenews/herudin

Usai bertarung melawan Bahrain, timnas Indonesia akan kembali menguji kekuatan mentalnya saat bertandang ke markas China.

Hanya berselang lima hari setelah melakoni laga kandang di Bahrain, Timnas Indonesia akan menghadapi China pada Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.

Sama seperti Bahrain, timnas Indonesia punya rekor buruk melawan China di level internasional.

Dalam sembilan pertemuan dengan China, Timnas Indonesia hanya meraih satu kemenangan, yakni pada tahun 1957.

Setelah itu, timnas Indonesia selalu menghadapi hasil negatif dari China di berbagai ajang.

Timnas Indonesia mencatatkan enam kekalahan dan hanya berhasil mencuri dua hasil imbang setelahnya.

Pada kualifikasi Piala Dunia 2002, Timnas Indonesia kalah di laga kandang dan tandang dengan skor masing-masing 5–1 dan 0–2.

Kemudian di Piala Asia 2004, Timnas Indonesia juga tersingkir setelah dikalahkan China dengan lima gol tak terbalas.

Dua laga terakhir Timnas Indonesia kontra China berlangsung pada kualifikasi Piala Asia 2015, baik laga kandang maupun tandang.

Timnas Indonesia hanya mencatatkan satu kali hasil imbang (1-1) dan satu kali kekalahan (1-0) melawan China.

Dilihat dari catatan pertemuan di atas, tak salah jika timnas Indonesia kalah telak dari China dalam hal dominasi.

Namun, keadaan kini terlihat sangat berbeda dan sebaliknya, Tiongkok sedang tidak dalam kondisi yang baik.

Meski peringkat FIFA China masih lebih baik, namun hal tersebut tidak membuat Garuda takut.

Apalagi, Timnas Indonesia kini punya pelatih kelas dunia, Shin Tae-yong asal Korea Selatan.

Dengan kekuatan tim yang mumpuni, penampilan atraktif, dan permainan yang lebih matang, sepertinya bukan hal yang mustahil bagi Timnas Indonesia untuk kembali mengalahkan China di laga tandang.

Garuda pasti bisa memanfaatkan situasi China dengan dua kekalahan beruntun melawan Jepang dan Arab Saudi.

Lantas, bagaimana perjuangan Timnas Indonesia untuk mencuri tiga poin dari China dan Bahrain? Daftar 27 Pemain Timnas Indonesia Lawan Bahrain dan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kiper:

Martin Pace (FC Dallas)

Nadio Argawinata (Borneo FC)

Lini Belakang Hernando Ari S (Persebaya Surabaya):

Asanvi Mangakulam (Pelabuhan FC)

Jordi Amat (Johor Darul Tajim)

Kelvin Verdonck (NEC Nijmegen)

Shane Pattinama (KAS Upen)

Pratham Arhan (Suwan FC)

Muhammad Ferrari (Persija Jakarta)

Rizki Ridow (Persija Jakarta)

Sandy Walsh (KV Mechelen)

Nona Hilgers (FC Twente)

Mata Jay (Venesia)

Wahyu Prasetyo (Malut United) Lini Tengah:

Aliano Rijnders (PEC Zwolle)

Thom Haye (Kota Almere)

Marcelino Ferdinand (Oxford United)

Ricky Kambuya (Deva United)

Nathan Tjoa-on (Kota Swansea)

Ivar Jenner (FC Utrecht)

Witan Sulaiman (Persija Jakarta)

Lini Depan Asan Maulana Vickery (Deva United):

Ragnar Oratmangoen (FCV Dender)

Malik Risaldi (Persebaya Surabaya)

Raphael Struik (Auman Brisbane)

Dimas Drzad (Persib Bandung)

Hoki Caracas (PSS Sleman) Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran 3

1. Jepang 2 | 2 | 0 | 0 | 12-0 | 6 poin

2. Arab Saudi 2 | 1 | 1 | 0 | 3-2 | 4 angka

3.Bahrain 2 | 1 | 0 | 1 |1-5 | 3 poin

4. Timnas Indonesia 2 | 0 | 2 | 0 | 1-1 | 2 poin

5. Australia 2 | 0 | 1 | 1 | 0-1 | 1 poin

6. Cina 2 | 0 | 0 | 2 | 1-9 | 0 poin

*Deskripsi: Tim | Jumlah permainan menang | menggambar | jangan menyerah poin yang didapat

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *