Timnas Indonesia Ukir Sejarah Piala Asia U-23: Struick-STY Paling Bergema, Bung Towel Ikut Nyantol

Timnas Indonesia Tulis Sejarah Piala Asia U23, Struick-STY Paling Keras Gabung Bung Towel

TRIBUNNEWS.COM – Kesuksesan bersejarah timnas U-23 Indonesia di Piala Asia AFC 2024 mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia melalui media digital dan sosial.

Seperti diketahui, Timnas Muda U-23 Indonesia melaju ke babak semifinal Piala Asia U-23 2019 dengan mengalahkan Republik Korea (Korsel) 10-11 melalui adu penalti. Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha. , Qatar, dini hari WIB pada Jumat (26 April).

Kedua tim menjalani adu penalti setelah perpanjangan waktu, namun tetap berakhir imbang 2-2.

PT Bincular Media Utama (Bincular) berupaya menganalisis hype ini dengan melakukan riset media, melacak pemberitaan media (pers) dan percakapan media sosial, serta menggunakan alat analisis data untuk menemukan tren yang berkembang terkait topik di atas. Antusiasme masyarakat, Bung Towel ikut Nyantol

Manajer Binoculars News Data Analytics (Newstensity) Niko Mardiansyah menjelaskan, selama periode pemantauan 25-26 April, pemberitaan media terhadap pertandingan Indonesia-Korea Selatan U-23 didominasi oleh sentimen positif pada sejumlah faktor kunci temuan. masalah.

Aspek positifnya antara lain Timnas U-23 Indonesia melaju ke babak semifinal dan mengamankan satu tempat di Olimpiade Paris 2024. Menyaksikan event di berbagai daerah berhak membela timnas.

Menariknya, cukup banyak emosi negatif yang menyelimuti kesuksesan timnas Indonesia.

Umumnya emosi negatif bersumber dari absennya Rafael Struijk di babak semifinal, kata Nico dalam keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (26/4/2024).

Selain Rafael Struijk absen di semifinal karena akumulasi kartu kuning, perbincangan populer di media sosial soal kesuksesan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 juga memunculkan nama panggilan Tommy Vallee, Bung Towel. .

Vungtuelle merupakan sosok kontroversial yang dikenal sebagai kolumnis sepak bola dan kritikus pelatih Shin Tae-yong. Struick dan STY paling beresonansi.

Niko memiliki dua sosok yang mendapat perhatian media berdasarkan jaringan Media Ontology: Rafael Struik, pemain dua gol timnas U-23 Indonesia, dan pelatih timnas U-23 Indonesia. , Shin Tae-yong (STY), juga warga negara Republik Korea.

Ada dua hal yang dibenahi Coach STY, yakni keberhasilannya membawa Indonesia ke babak semifinal untuk pertama kalinya dan proses pengumuman perpanjangan kontrak hingga 2027, ujarnya.

Selain itu, penampilan Sean Evans, wasit yang mengawasi jalannya pertandingan, juga menarik perhatian. Rekor kontroversial Evans diliput media saat Timnas Indonesia menghadapi Uni Emirat Arab di babak 16 besar Asian Games 2018 dan laga Persia-Persib pekan ke-33 Ligue 1 musim 2017.

“Kiper Timnas U-23 Indonesia Hernando Ari Sutariadi juga mendapat banyak sorotan media atas penampilannya dalam memblok tendangan penalti pemain Korea. Justin Huebner juga mendapat banyak perhatian atas upaya tendangan penaltinya. Beberapa pemain timnas Korea pun mendapat perhatian, termasuk Lee Kang-hee yang gagal mengeksekusi tendangan penalti. Nico berkata, “Jang Sang-bin mencetak gol kedua dalam pertandingan melawan Indonesia, dan Lee Young-jung menerima kartu merah karena melakukan pelanggaran terhadap Justin Huebner.” Shin Tae-yong, Pelatih Kepala Timnas Indonesia, bertemu dengan Presiden PSSI Eric Thohir jelang laga Timnas Indonesia di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia. (Instagram Erick Thohir) Upaya Eric Thohir untuk ikut berdiskusi

Selain pemain dan pelatih, Presiden PSSI Eric Thohir juga kerap disebut-sebut di media.

Pembahasannya seputar langkah PSSI yang akan memperpanjang kontrak STY sebagai pelatih timnas Indonesia. Hasil dari upaya lobi Eric Thohir di SC Heerenveen agar Nathan Tjo-A-On kembali memperkuat Garuda muda; Reaksi Erik Tohir usai Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya.

Tren serupa juga terlihat di media sosial, perbincangan netizen mulai meningkat pada 26 April pukul 01.00 WIB, saat pertandingan timnas Indonesia kontra Korea baru saja dimulai pukul 0.30 WIB.

Puncak perbincangan terjadi pada pukul 04.00 tanggal 26 April, saat pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti dan akhirnya timnas U23 Indonesia meraih kemenangan.

Danu Setio Wihananto, Social Media Data Analytics (Socindex) Manager Bincular, mengatakan selain pernyataan kolumnis sepak bola Tommy Valley (Bung Towel), reaksi positif yang dominan dari netizen antara lain ucapan terima kasih kepada timnas yang telah merobohkan Korea Selatan. Sosok yang kerap mengkritik timnas Indonesia. Presiden dan Pelatih Justin merespons.

Berbagai tokoh berpengaruh, antara lain Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Erik Thohir, Justinus Laksana (Pelatih Justin), Ernest Pracasa, Jaskia Adiya Meca, politisi, aktor, hingga kritikus sepak bola pun turut mengomentari kinerja timnas itu disebutkan. , dan Giudica. Tokoh politik seperti Mahfud MD dan Sandiaga Uno pun memuji kinerja timnas. Danu berkata, “3-4 pagi yang biasanya merupakan waktu tenang di timeline, justru menjadi waktu yang sibuk pagi ini.”

Konsultan analisis data teropong Rico Pahlavan menilai selain kemampuannya bermain bersih, dominasi Shin Tae-yong di media dan media sosial karena ia berasal dari negara lawan, secara tidak langsung menimbulkan euforia dan konflik internal yang tak terhindarkan.

“Hal ini dilihat sebagai bentuk profesionalisme dan konsistensi STY untuk menjaga harapan tim U-23 lolos ke Olimpiade tetap hidup, meski harus mengorbankan negara asalnya,” jelas Rico.

Secara paradigmatik, Rico memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana sepak bola tertanam dalam kehidupan, menyoroti meluasnya fanatisme sepak bola secara global di Indonesia, terutama pasca tragedi Kanjuruhan. Ia berharap prestasi tersebut menjadi kesempatan untuk mengevaluasi dan mendukung kinerja timnas U-23 dengan mengubah fanatisme buta yang selama ini menjadi stereotipe ke arah yang lebih positif.

Berbicara secara khusus mengenai topik ini, Rido Marpaung, Vice President (VP) Binoculars Data Analytics Operations, menambahkan: Pemilihan Umum (Pemilu) dan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini. Prestasi para pemain kita di dunia olahraga seperti Jonatan Christie yang meraih gelar All England 2024 dan tim sepak bola U-23 yang melaju ke semifinal Piala Asia AFC U-23 patut diacungi jempol. “Kami akan membawa kegembiraan yang besar bagi masyarakat Indonesia, terus mempererat persatuan emosional, mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui prestasi kita di kancah internasional dan menarik perhatian media dan publik internasional,” kata Perdana Menteri Lido.

Rideau juga menyarankan agar pemerintah meningkatkan fokusnya terhadap masyarakat yang berolahraga, baik yang masih bekerja maupun yang sudah pensiun.

Perdana Menteri Lido menyimpulkan, “Olahraga dapat menjadi salah satu bidang diplomasi Indonesia terhadap dunia, seiring dengan diplomasi budaya dan seni yang berhasil dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan pemerintahan Wakil Presiden Ma’uf Amin.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *