TRIBUNNEWS.COM – Timnas Indonesia akan berlaga di Divisi B Piala AFF 2024 yang saat ini dikenal dengan Kejuaraan Piala ASEAN. Sekilas, ini bukanlah grup yang terlalu sulit bagi tim besutan Shin Tae-yong.
Kejuaraan tersebut akan digelar pada 23 November hingga 21 Desember dengan mempertandingkan tim dari Indonesia, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos. Indonesia kembali bertemu Vietnam.
Vietnam dan Indonesia selalu berkompetisi di grup yang sama sejak Kualifikasi Piala Dunia 2022, disusul Piala AFF 2020, Piala Asia 2023, dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bedanya, dulu banyak pihak yang khawatir dengan tim Merah Putih yang bersaing dengan Vietnam karena dominan dalam kekalahan, namun kini justru sebaliknya. Indonesia tak khawatir satu grup dengan Naga Emas. Hasil undian Piala AFF, Timnas Indonesia bergabung dengan Vietnam di Grup B (YouTube ASEAN United FC)
Hal ini dibuktikan dengan analisis media Vietnam terhadap persaingan di Grup B yang mencakup Vietnam dan Indonesia, yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan mudah. Ada beberapa media yang menulis bahwa ini adalah kelompok mati.
Memang persaingan di Grup A sangat ketat. Thailand, Malaysia, dan Singapura yang setidaknya sudah tiga kali menjuarai Piala AFF harus saling singkirkan. Neraka adalah grup A, bukan B, bisa dibilang begitu.
Pada saat yang sama, media Indonesia memberitakan bahwa Grup A tidak memiliki jalur yang konsisten. Bukan berarti mengecilkan, namun cara pandang atau mentalitas Indonesia sudah berubah.
Timnas Indonesia tidak boleh lagi dianggap sebagai tim yang kalah dan tidak memiliki masa depan cerah di kejuaraan. Di sisi lain, Indonesia kini dianggap sebagai calon kuat pemenang.
Hal tersebut masuk akal karena Indonesia sudah tiga kali berturut-turut mengalahkan Vietnam, yakni di Piala Asia 2023 dan dua kali di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Padahal, ketika bertemu sebelumnya di Piala AFF 2020 dan 2022, Indonesia hanya bisa meraih hasil imbang jika bermain negatif di lapangan parkir. Saat Anda bermain agresif, Anda kalah.
Pendapat mengenai kekuatan timnas Indonesia adalah pendapat ahli strategi Thailand, Masatada Ashi, yang berada di level tertinggi.
Ishii merasa Shin Tae-yong dan timnya sudah mencapai level lain dan akan terus berkembang.
“Thailand dan Vietnam sama-sama tim kuat di kawasan,” kata Ashe seperti dikutip Tandry.
“Namun perlu dicatat bahwa Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa waktu terakhir.”
“Mereka sudah mencapai tahap kedua dan akan terus berkembang dan tidak akan berhenti,” imbuhnya.
Pada Piala EFF edisi terakhir, Timnas Indonesia gagal mencapai babak semifinal, kalah 0-2 dari Vietnam.
Garda telah mencapai final enam kali, tetapi tidak pernah menang. Piala ASEAN tahun ini merupakan edisi ke-15 turnamen yang pertama kali digelar pada tahun 1996.
Dengan fakta tersebut, mampukah Indonesia menjadi juara Grup B, kemudian menjadi runner-up Grup A, dan mencapai final untuk pertama kalinya menjadi juara Piala EFF?
(Tribunnews.com/Giri)