TRIBUNNEWS.COM – Direktur Jenderal Badan Telekomunikasi dan Akses Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Fadhilah Mathar masih memantau proses pencarian awak dan kapal LCT Cita XX yang hilang kontak di Papua sejak Rabu, 17 Juli 2024.
Sejak Senin sore, 22 Juli 2024, dua tim SAR gabungan melakukan pencarian awak kapal dan kapal LCT Cita XX, menyisir perairan dangkal di sekitar Distrik Agats mulai pukul 08.30 – 15.15 Waktu Indonesia Timur (WIT) pukul 08.30 – 15.15 WIB. Pagi.
Hingga berita ini ditulis, keberadaan 12 orang tersebut dan kapal LCT Cita XX yang juga membawa material Base Transceiver Station (BTS), listrik dan tower VSAT untuk penyalur sinyal 4G BAKTI Kominfo ke 7 lokasi di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Pegunungan Papua , belum ditemukan.
Informasi dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timik, I Wayan Suyatna, mengatakan saat proses pembersihan berlangsung cuaca hujan dan berkabut mulai dari perairan Timik hingga perairan Agats, perairan Omor, Kali Jat, Kampung Aoep, dan Pulau Tiga.
Kemudian tinggi gelombang air saat pencarian tim SAR gabungan mencapai 1,5 – 1,7 meter.
Selain cuaca dan ombak, hilangnya sinyal juga menjadi kendala pencarian kapal LCT XX.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI Angkatan Laut, Polairud dan tim SAR regional akan melanjutkan pencarian awak dan kapal LCT Cita XX.
Keenam staf gabungan dalam tim SAR tersebut antara lain Letjen (P) Supratman (Danposal Pos Asmat), Bripk Zanthos (Anggota Polaruid Pos Asmat), Kopral Pujiono (Anggota Pos AI Asgats), Michael Jeffry (Anggota SAR Pos Agats) , Andarian Honi (Anggota SAR Pos Agats).
Proses pencarian kapal LCT Cita XX yang dilakukan tim SAR gabungan telah berlangsung sejak Sabtu pagi, 20 Juli 2024 menggunakan RIB Basarnas dari Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat.
Kapal Cita XX LCT GT 145 berangkat dari Timik pada Senin 15 Juli 2024 pukul 05.43 WIB dan diperkirakan tiba di Yahukima pada Kamis 18 Juli 2024 sore.
Pada Jumat, 19 Juli 2024, penanggung jawab kapal Cita XX, Mufli, melaporkan kepada Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Timika tentang posisi kapal yang belum sampai di pelabuhan Yahukimo.