Tiga Ribu Pengungsi di Kamp Pengungsian Gaza Manfaatkan Instalasi Air Bersih Bantuan PBNU

TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA – Sekitar 3.000 pengungsi di Palestina kini bisa mengakses air bersih berkat pemasangan atau pemasangan pipa air bersih oleh PBNU, dalam hal ini NU Care-Lazisnu.

Pemasangan instalasi air bersih ini dilakukan mitra NU Care-Lazisnu PBNU di banyak tempat di Gaza, Palestina.

“Alhamdulillah NU Care-LAZISNU melalui mitra Palestina yang didistribusikan di Gaza kembali menyalurkan bantuan pemasangan air bersih untuk 3.000 pengungsi di kamp pengungsi Al-Mawasi di Gaza,” ujar NU Care-Lazisnu, Kohari Cholil , direktur eksekutif, pada hari Selasa. (27/08/2024).

Pemasangan air bersih ini dilakukan relawan bermitra dengan NU Care-Lazisnu pada 30 Juli hingga 21 Agustus 2024.

Dia memastikan pemasangan instalasi ini memudahkan para pengungsi mendapatkan air.

Kohari menegaskan, penyediaan air bersih sangat penting bagi masyarakat Gaza dan Tepi Barat. Sejak Israel memutus aliran air dan listrik pada 7 Oktober 2023, Jalur Gaza menghadapi krisis kemanusiaan, termasuk kekurangan air.

Bantuan pemasangan instalasi air bersih ini melengkapi penyaluran bantuan yang telah dilakukan NU Care-Lazisnu sebelumnya.

Termasuk bantuan berupa paket pangan untuk anak-anak di Gaza dan Tepi Barat pada Rabu 14 Agustus 2024.

“Jumlah bantuannya 100 paket atau 100 KK. “Ada sekitar 7 KK, jadi total bantuan ini sekitar 700 anak,” kata Kohari.

Selain itu, bantuan NU Care-Lazisnu sebelumnya, per 31 Juli 2024, berupa paket air bersih sebanyak 50.000 liter untuk masyarakat Gaza dan Tepi Barat, serta bantuan bahan pangan yang diperlukan.

Kohari mengucapkan terima kasih kepada warga Indonesia yang dipercaya menyalurkan bantuan kepada rakyat Palestina melalui NU Care-Lazisnu.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang turut serta langsung dalam penyerahan bantuan NU Care-Lazisnu kepada para pengungsi Palestina.

“Bantuan yang diberikan NU Care-Lazisnu merupakan wujud kepedulian NU terhadap masyarakat Palestina yang menjadi korban genosida Israel,” kata Kohari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *