Tiga Bisnis B2B dan Ambisi Besar LG Electronics Incar Pendapatan 100 Triliun Won

 

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Ada alasan kuat bagi LG Electronics yang saat ini melakukan perubahan besar dalam bisnis di pasar global dan kini menjadi perusahaan solusi kehidupan cerdas. 

LG Electronics bertujuan untuk menggandakan pendapatan konsolidasinya dari 84,2 triliun won Korea menjadi 100 triliun won Korea pada tahun 2030. Target ambisius ini diumumkan oleh CEO LG Electronics William Cho.

Ditegaskannya, sebagai bagian dari strategi transformasi bisnis sekaligus visi perusahaan pada tahun 2030, LG ingin mencapai Triple Seven yang ditandai dengan target pertumbuhan bisnis dan laba operasional sebesar 7 persen atau lebih setiap tahunnya.

LG juga menargetkan nilai EBITDA perusahaan dengan rasio 7. Pendapatan perusahaan ditargetkan meningkat dari 82,4 triliun won Korea menjadi 100 triliun won pada tahun 2030. 

Untuk mendukung ambisi tersebut, LG berinvestasi lebih dari 50 triliun won hingga tahun 2030 untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkualitas, termasuk mendorong 3 lini bisnis B2B menjadi mesin uang bagi perusahaan.

Investasi yang dianggarkan perusahaan meliputi dana penelitian dan pengembangan (R&D) senilai lebih dari 25 triliun won, investasi pembangunan fasilitas baru senilai 17 triliun won, dan investasi strategis lainnya senilai 7 triliun won.

Dijelaskan Lea Lee dari Global Marketing Group (GMG) LG Electronics, pendapatan perusahaan pada 2023 akan menyumbang 36 persen atau 30,1 triliun won dari bisnis produk rumah tangga dan solusi udara. Gedung kantor pusat LG Electronics di LG Twin Towers di Yeoui-daero, Distrik Yeongdeungpo, Kota Seoul, Korea Selatan. (Tribunnews/Choirul Arifin)

Kemudian, 17 persen pendapatan atau 14,2 triliun won lainnya disumbangkan oleh pendapatan dari bisnis Home Entertainment, dan 12 persen pendapatan atau 10,1 triliun won dari bisnis Vehicle Components Solutions.

Sisanya sebesar 6 persen pendapatan atau 5,4 triliun won, berasal dari bisnis Solusi Bisnis.

Memacu Bisnis B2B

LG Electronics saat ini sedang mengembangkan sejumlah bisnis B2B yang berkembang di pasar global. Contoh utamanya adalah solusi otomotif, Solusi Pabrik Cerdas, dan Pemanasan, Ventilasi, dan Pendingin Udara (HVAC).

Bisnis HVAC berpotensi berkembang pesat mengikuti tren elektrifikasi sektor industri di banyak negara, termasuk Indonesia.

Bisnis HVAC LG saat ini telah tumbuh secara signifikan dengan CAGR sebesar 18 persen dan pendapatan operasional meningkat dua kali lipat selama 3 tahun terakhir.

Dalam bisnis ini, LG Electronics berambisi menjadi pemimpin pasar, dengan teknologi HVAC yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar lokal.

Sekadar informasi, bisnis LG Electronics saat ini beroperasi di 146 negara dengan 6 kantor regional dan mengelola 5 pusat penelitian AI yang berlokasi di Seoul (Korea Selatan), Moskow (Rusia), Bengaluru (India), Santa Clara (Amerika Serikat), dan Toronto. (Kanada) dengan total 74.793 karyawan. 

Lebih dari separuh total karyawan atau lebih dari 38.400 karyawan bekerja di jaringan global LG.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *