Tribun News.com, Jakarta – Kanaya Khalifa (4), Muhammad Rafqa Al Geifari (3), Dina Nu Asifa (1) tewas dalam kebakaran di rumahnya di Sipinang, Jakarta Timur pada Jumat (20/9/2024 besok).
Ketiganya dititipkan di kamar oleh ibu mereka, Devi Maulisa (30). Saat itu, ibunya membawa kedua anaknya yang lebih tua, Fatia (9) dan Bilkis (8).
Tanpa alasan, Dwee mengunci kamar saat menyadari sifat hiperaktif salah satu anaknya.
Ia tidak ingin menyakiti ketiga anaknya jika mereka sembarangan meninggalkan kamar.
Hal itu diungkapkan Satrio Setyono (57), ketua RT sekaligus tetangga orang tua korban.
“Jadi sebagai anak yang aktif sekali, kalau dibuka pintu langsung kemana-mana,” ujarnya, Sabtu (21/9/2024) di TPU Roroton.
Menurut Satreo, Dwi Maulisa dan suaminya Yedi Juliada memiliki lima orang anak.
Anak pertama adalah Fatiya (9), kemudian Bilqis (8) dan 3 orang yang dibunuh adalah Kanaya Khalifa (4), Muhammad Rafqa Al Ghifari (3) dan Dina Nur Asifa (1).
Saat terjadi kebakaran, kedua kakak laki-laki korban masih hidup karena masih bersekolah.
Saat itu, Fateh dan Bilquis dibawa pergi oleh ibunya saat ketiga korban berada di kamar.
“Anak pertama dan kedua selamat karena masih bersekolah,” kata Satrio.
Kanaya, Rafka, dan Asifa tewas mengenaskan dalam kebakaran di Jalan Sipinang Bandar, RT 05 RW 18 Kelurahan Sipinang, Pulogdung, Jakarta Timur pada Jumat pagi (20/9/2024).
Ketiga korban terjebak di dalam ruangan saat api mulai membesar dan menyebar.
Kemudian mereka diklaim terjatuh dari lantai dua dan menghantam reruntuhan rumah yang terbakar.
Akibat kebakaran ini, 17 rumah terbakar dan 90 orang harus mengungsi.
Pengarang: Gerald Leonardo Agustino
Artikel di TribunJakarta.com dengan judul Anak Hiperaktif ini membawa sang ibu ke ruang ganti tempat tiga anaknya tewas dalam kebakaran di Sipinang.